Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Izin Induk, Semen Indonesia Lengkapi Izin Usaha di Rembang

Kompas.com - 25/02/2017, 10:31 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Setelah mendapat izin lingkungan pertambangan dan pembangunan, PT Semen Indonesia Tbk tidak mau membuang waktu.

Perusahaan langsung mengajukan izin lanjutan terkait dengan rencana operasi pabrik di Kabupaten Rembang berkapasitas 3 juta ton.

“Kurang satu, yaitu Izin Usaha Pertambangan (IUP), tapi kami sudah serahkan. Kami sudah menyerahkan seketika itu ketika izin lingkungan diputuskan,” kata Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT SI, saat dikonfirmasi, Jumat (24/2/2017).

Namun, terkait ijin usaha pertambangan itu, pihaknya tidak terlalu khawatir. Pasalnya, izin lingkungan yang menjadi ijin induk sudah diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah.

“Izin ke ESDM sifatnya menunggu saja, karena izin induk sudah dipegang. Tinggal izin induk diserahkan tidak ada masalah,” tambah Agung.

Pasca-keputusan ini, perusahaan akan fokus melakukan pembangunan pabrik agar bisa diselesaikan 100 persen. Sembari melakukan pembangunan itu, pihaknya akan melakukan konsolidasi internal terlebih dulu.

“Kalau waktunya belum bisa pastikan beroperasi, kan bisa dilihat faktor teknis dan non teknisnya,” kata dia.

Pihaknya pun yakin pabrik semen akan membawa dampak perekonomian yang baik bagi warga sekitar. “Ini kan multiplier effect, kami hanya minta diberi kesempatan beroperasi, benar gak nanti akan hilang air,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan Semen Indonesia mulai Jumat (24/2/2017) hari ini diperbolehkan untuk melanjutkan operasinya di Kabupaten Rembang.

“Sudah bisa beroperasi. Izin usaha operasi sudah selesai, tinggal teknisnya saja,” kata Ganjar, di kompleks Gubernur Jateng kerjanya di Semarang, Jumat (24/2/2017).

“(Izin lama) otomatis dicabut. Ya, tinggal ijin usaha pertambangan, dari Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), luasannya 293 hektare,” kata dia.

Agung menambahkan, luasan tambang untuk lahan eksplorasi seluas 293 hektare. Luasan lahan mayoritas berada di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. “Luasannya 293 hektare, dan itu batu kapur semua di Desa Tegaldowo,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com