Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Produk Ini Bisa Anda Pilih agar Bisa Menabung Rutin

Kompas.com - 26/02/2017, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesadaran orang untuk menabung sebagian penghasilan mereka demi kebutuhan masa depan biasanya  baru terbangun ketika orang tersebut hendak menikah atau saat mulai bekerja.

Namun, kadangkala langkah menabung seseorang tertunda karena bingung menentukan strategi dan produk apa yang tepat sebagai instrumen untuk memenuhi kebutuhan hari depan.

Sebagian orang memilih menabung uang mereka dengan membeli emas. Sebagian yang lain lebih senang mengendapkan uang mereka di rekening bank. Sebagian lagi memilih berinvestasi di produk reksa dana.

Ada juga yang langsung memberanikan diri mengambil cicilan aset produktif seperti rumah, sebagai bentuk investasi atau tabungan hari depan.

Mana produk tabungan yang paling tepat untuk mendukung target menabung Anda? Berikut lima pilihan produk tabungan dan efektivitasnya:

1.    Menabung di rekening bank biasa

Cara ini banyak dipilih oleh para penabung. Membiarkan sebagian pendapatan berdiam di rekening bank biasa atau rekening payroll boleh dibilang langkah paling mudah. Anda tidak perlu membuka rekening bank baru.

Namun, cara ini tidaklah efektif. Dana yang Anda endapkan bakal kurang produktif karena imbal hasil tabungan di bank sangat rendah. Selain itu, uang tabungan yang Anda biarkan bercampur di rekening transaksi atau payroll, rentan tersabotase dengan pengeluaran-pengeluaran tidak terlalu penting.

2.    Menabung di tabungan rencana

Produk tabungan rencana banyak menjadi pilihan kalangan yang berada dalam tahap penabung pemula. Pasalnya, sistem tabungan rencana memaksa nasabah untuk disiplin menyisihkan uang setiap periode tertentu.

Biasanya dana dipotong secara autodebet. Selain itu, pemilik tidak bisa sewaktu-waktu mengambil dananya karena tabungan rencana biasa dikunci selama periode tertentu minimal 12 bulan.

Kekurangan menabung dengan produk ini, imbal hasilnya minim. Tak sampai 5 persen. Beberapa bahkan cuma berkisar 2 persen-3 persen saja per tahun. Bila Anda pilih untuk menabung kebutuhan jangka panjang, produk ini kurang tepat.

3.    Menabung di reksa dana pasar uang

Produk reksa dana saat ini semakin banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Produk pasar modal ini cukup tepat menjadi pilihan para investor pemula atau Anda yang tengah belajar menabung. Reksadana pasar uang berpotensi memberikan imbal hasil di atas bunga deposito bank, di kisaran 9 persen.

Namun, karena dia produk investasi, maka risikonya pun lebih besar bila di bandingkan produk bank. Reksadana pasar uang tepat untuk investasi jangka pendek di bawah 2 tahun. Sedang untuk jangka menengah dan panjang, lebih baik Anda memilih reksadana campuran atau saham.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com