Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2017, 17:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belum memutuskan akan menawarkan penjualan sukuk global kepada Arab Saudi atau tidak. Sebab kedatangan Raja Salman dan rombongannya sendiri justru akan menawarkan penjualan saham Saudi Arabian Oil Co atau lebih dikenal dengan nama Saudi Aramco kepada Indonesia.

"Mereka (Arab Saudi) saja mau jualan, sahamnya Aramco. Menerbitkan obligasi kayak kita," ujar Direktur Strategis dan Portofolio Utang Kemenkeu Schneider Siahaan di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Pemerintah Arab Saudi sendiri tutur ia, membutuhkan banyak dana untuk pembiayaan di negaranya terutama membayar subsidi. Hal itu tidak terlepas dari anjloknya harga minyak dunia beberapa tahun ini.

Aramco memang berencana akan melepas 5 persen sahamnya melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Diperkirakan penjualan saham itu akan terkumpul 100 miliar dollar AS.

Selain Arab Saudi, sejumlah Negara Teluk juga bersiap mengeluarkan global bond layaknya Indonesia. Langkah itu ditempuh lantaran negara-negara tersebut membutuhkan banyak pembiayaan.

"Mereka sekarang sedang sibuk diversifikasi, supaya tidak tergantung sama minyak lagi," kata dia. "Itu kan butuh waktu, butuh uang, butuh investasi besar, sumberdaya manusia dan segala macam, jadi transisinya enggak bisa cepat," sambung Schneider.

Raja Salman dari Arab Saudi dijadwalkan akan berada di Jakarta pada 1-4 Maret 2017. Selanjutnya pada 4-9 Maret 2017, ia akan mengunjungi Bali dalam rangka berlibur.

Sebelum ke Indonesia, Raja Salman juga mengunjungi Malaysia. Sang Raja juga akan mengunjungi China dan Jepang setelah kunjungan ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com