Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Ketimpangan Masyarakat Indonesia Versi BI

Kompas.com - 28/02/2017, 16:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini baru sekitar 36 persen masyarakat yang memanfaatkan fasilitas perbankan yang tersebar di Tanah Air. Artinya, masih ada sekitar 64 persen masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Eny Panggabean, mengatakan, masih minimnya akses masyarakat ke perbankan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan di masyarakat.

"Sulitnya akses ke perbankan, maka masyarakat sulit menabung dan memanfaatkan fasilitas perbankan," ujar Eny di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Eny menyebut, minimnya masyarakat mengakses perbankan karena rasio jumlah kantor bank yang ada belum sebanding dengan kebutuhan masyarakat.

"Rasionya satu bank per 116.000 penduduk, masih dibutuhkan banyak bank di daerah," kata Eny.

Selain masih minimnya masyarakat mengakses perbankan, kondisi ekonomi global dan geopolitik di kawasan pun memberikan sumbangan cukup besar terhadap ketimpangan yang terjadi di masyarakat dunia secara lebih luas.

"Lesunya ekonomi global membuat komoditas asal Indonesia tetap mahal di pasar dunia seperti batubara dan tambang lainnya," kata Eny.

Menurut Eny, lembaga keuangan seperti perbankan memiliki posisi yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat perkotaan maupun masyarakat perdesaan.

Oleh karena itu, BI bersama dengan pemerintah telah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada akhir 2016 lalu yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat ke perbankan. Selain itu, BI juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial meluncurkan program bantuan nontunai.

Melalui program tersebut, masyarakat diedukasi mengenai manfaat menggunakan fasilitas perbankan. BI menargetkan, program SNKI dapat meningkatkan jumlah penduduk yang memiliki akses perbankan menjadi 75 persen pada 2019.

Kompas TV Bank Indonesia mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia sejak awal tahun ini mencapai 25 triliun Rupiah. Itu artinya dalam 20 hari terakhir terdapat dana masuk sebesar 600 miliar Rupiah. Masuknya dana asing ini membuat pergerakan nilai tukar Rupiah di awal tahun 2017 ini terbilang stabil terhadap dollar Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkat Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com