Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di China, Pasangan yang Miliki Anak Kedua Akan Diberi Insentif

Kompas.com - 28/02/2017, 19:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China tengah mempertimbangkan untuk memberikan insentif bagi pasangan yang memiliki anak kedua. Langkah ini akan mendorong tingkat kelahiran setelah pemerintah mencabut kebijakan satu anak pada tahun 2015 lalu.

Mengutip Bloomberg, Selasa (28/2/2017), pemerintah China disebut sedang mempertimbangkan semacam subsidi kelahiran untuk mendorong semakin banyak pasutri memiliki lebih dari satu anak.

Hal ini diutarakan oleh Wang Peian, wakil pimpinan Komisi Nasional Kesehatan dan Keluarga Berencana. Jika disetujui, maka insentif ini akan menjadi tonggak pergeseran pendekatan keluarga berencana yang diterapkan Partai Komunis China.

Setelah peraturan satu anak diberlakukan selama puluhan tahun, maka China kini memperbolehkan pasutri memiliki lebih dari satu anak.

Namun, kebijakan insentif ini ternyata bukan jaminan mutu. Pasalnya, di beberapa negara seperti Singapura kebijakan ini tak terlalu berhasil lantaran masyarakat cenderung memiliki lebih sedikit anak ketika lebih kaya dan berpendidikan.

"Pola pikir di negara (China) telah bergeser dari mengontrol kelahiran menjadi kecemasan akan rendahnya tingkat kelahiran. Akan tetapi, banyak masyarakat yang masih ingin punya anak jika pemerintah mendorong," ujar Chen Xingdong, kepala ekonom China pada BNP Paribas SA di Beijing.

Pada tahun 2016 lalu, angka kelahiran di China mencapai 17,86 juta, naik 1,3 juta dibandingkan tahunn 2015. Kebijakan insentif ini diprediksi bakal menggenjot tambahan 17 juta kelahiran pada 2020 dan menambah 30 juta pekerja muda pada tahun 2050.

Pasokan tenaga kerja yang lebih banyak akan mendorong potensi pertumbuhan ekonomi China sebesar 0,5 persen poin.

Saat ini, jumlah angkatan kerja di China menyusut karena banyaknya penduduk berusia tua dan rendahnya tingkat kelahiran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com