Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Risiko yang Paling Dicemaskan Perbankan pada 2017

Kompas.com - 01/03/2017, 19:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perbankan Indonesia mengalami kondisi yang menantang pada tahun 2016 lalu. Beberapa kondisi berat yang harus dihadapi adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global maupun domestik dan rendahnya pertumbuhan kredit.

Perusahaan konsultan dan riset Pricewaterhouse Coopers (PwC) merilis survei bertajuk Banking Survey 2017. Dalam survei yang dilakukan terhadap para bankir papan atas Indonesia tersebut, PwC mengidentifikasi beberapa risiko yang dicemaskan industri perbankan Tanah Air.

PwC melaporkan, risiko makroekonomi dan kredit sejauh ini dianggap sebagai risiko teratas bagi industri perbankan Indonesia. Risiko makroekonomi menyumbang persentase 41 persen dan risiko kredit 24 persen.

“Tidak ada risiko lain yang dipilih sebagai risiko nomor satu oleh lebih dari 7 persen,” tulis PwC dalam laporannya yang dirilis di Jakarta, Rabu (1/3/2017).

Sebanyak 46 persen responden bankir mengharapkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dapat turun pada tahun 2017 ini. Meskipun para bankir merasa yakin bahwa kondisi berangsur membaik, namun masih ada keprihatinan terkait kondisi NPL.

Sebanyak 69 persen responden yang berasal dari bank lokal mengharapkan terjadinya penurunan NPL, sementara dari bank asing hanya 28 persen. Ada pula 37 persen responden yang memandang bahwa rasio NPL pada tahun 2017 akan sama seperti pada tahun sebelumnya.

Risiko lain yang diperhatikan dan diprediksi meningkat oleh para bankir pada tahun ini adalah terkait peraturan. PwC memandang, barangkali ini disebabkan rasio NPL yang timbul dari risiko kredit, atau peraturan-peraturan baru yang tertunda seperti Rancangan Undang-undang (RUU) Perbankan maupun data on-sharing bagi perbankan asing.

“Sebagian besar bankir, yakni 76 persen merasa industri di Indonesia cukup siap menghadapi risiko-risiko yang teridentifikasi,” demikian penjelasan PwC.

Survei ini dilakukan terhadap 78 bankir yang menempati posisi manajemen teratas di 58 bank di Indonesia. Bank-bank tersebut menyumbang 85 persen aset perbankan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com