Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekesalan Sri Mulyani kepada Importir Sapi dan Jeroan...

Kompas.com - 02/03/2017, 17:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani kesal mengetahui minimnya setoran pajak perusahaan importir sapi dan jeroan. Ia menduga ada permainan untuk sengaja menghindari pajak.

"Makanya saya kesal," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu saat memberikan sambutan seusai penandatanganan MoU Kemenkeu dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Berdasarkan data, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan 29 importir daging sapi terus menurun sepanjang 2013 hingga 2016. Padahal, secara volume, impor daging terus melonjak.

Pada 2016, misalnya, jumlah impor daging sapi beku mencapai 155.070,2 ton, naik 247 persen dibandingkan impor sapi pada 2015. Sedangkan impor daging sapi segar mencapai 10.340 ton, naik 983 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, impor jeroan pada 2017 mencapai 9,5 ton. Padahal, pada 2015 Indonesia tidak mengimpor jeroan sama sekali.

Selain itu, kata Ani, 81 persen importir tersebut diketahui menyelewengkan klasifikasi usahanya (KLU). Jadi KLU-nya bisa impor barang elektronik, tetapi barang yang masuk justru daging sapi.

Bahkan, tutur Ani, wajib pajak importir daging beku juga tidak melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menggandeng KPPU sebagai mitra untuk menindaklanjuti persoalan impor tersebut. Dengan data yang dimiliki KPPU, petugas pajak atau bea cukai bisa melacak potensi pajak dan bea masuk barang dari para importir tersebut.

"Jadi kalau kita melihat, memang negara ini kalau tidak kompak ya dia bisa lewat-lewat saja. Kalau kita sebagai negara bekerja sama, pajak bea cukai, KPPU, Mendag, Mentan, Bulog, dan kalau dindingnya rapat maka kita bisa menangkapnya," kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com