Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Kementerian BUMN agar Harga Semen Seragam

Kompas.com - 03/03/2017, 20:33 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyebut harga semen di Papua masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga semen yang ada di daerah lain.

Jokowi menyebutkan, berdasarkan laporan dari masyarakat, harga satu sak semen di Papua bisa mencapai Rp 800.000 hingga Rp 2,5 juta. Harga ini jauh lebih tinggi dari harga semen di Pulau Jawa yang hanya mencapai Rp 70.000 per sak.

Karena itu, Presiden meminta agar ada keseragaman harga semen di seluruh wilayah Indonesia.

Menjawab permintaan Presiden, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi holding semen berupaya untuk menyeragamkan harga semen di seluruh wilayah.

"Perbedaan harga ini akan disiasati dengan mengintegrasikan pabrik-pabrik semen dengan memanfaatkan tol laut," ujar Deputi Bidang Pertambangan, Industri strategis, dan media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Fajar berharap, dengan memanfaatkan tol laut untuk mendistribusikan semen, diharapkan harga semen di seluruh wilayah terutama di pesisir akan mengalami penurunan secara bertahap.

"Perbedaan harga ini akan semakin kecil terutama di pesisir karena ada tol laut," terangnya.

Meski demikian, penurunan harga semen menjadi satu harga tidak bisa dilakukan secara cepat. Mengingat, infrastuktur pendukung pun harus disiapkan terlebih dulu.

"Semen belum bisa satu harga, namun selisih daerah per daerah semakin kecil. Untuk Sumatera bisa di swap karena dikirim langsung dari Tonasa, yang belum berhasil di Papua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com