Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perhelatan Politik, Target Aprindo Tetap Konservatif

Kompas.com - 06/03/2017, 20:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mematok target pertumbuhan industri ritel pada tahun 2017 ini cukup konservatif, meskipun ada perhelatan politik Pilkada.

Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta menuturkan, asosiasi menargetkan bisnis ritel tumbuh double digit di atas 10 persen hingga 15 persen pada tahun ini.

Namun, dengan masih adanya berbagai hambatan, ia memperkirakan pertumbuhan 10 persen pun sudah cukup baik.

Asosiasi sebelumnya memproyeksikan, penjualan industri ritel nasional tumbuh sekitar 10 persen dari Rp 181 triliun di 2015 menjadi sekitar Rp 200 triliun di 2016.

"Saya kira target kami 2017 di 10 persem-15 persen. Tetapi dengan pertumbuhan ekonomi masih lima sekian persen, minimal tumbuh 10 persen sudah baik," kata Tutum di Jakarta, Senin (6/3/2017).

"Kalau ditanya ada Pilkada, dari dulu mau Pilkada atau Pilpres sama saja. Makan juga tetap kan (frekuensinya). Tidak dari dua kali menjadi empat kali," kata dia lagi.

Menurut Tutum, salah satu faktor yang membuat pelaku ritel optimistis adalah upaya pemerintah dalam menggenjot pembangunan infrastruktur.

Namun, ia juga mengakui belum selesainya berbagai proyek infrastruktur menjadi hambatan tersendiri bagi pelaku ritel.

"Perbaikan belum selesai. Yang kami senang itu, pemerintah melakukan perbaikan terus. Itu yang bikin kami optimistis," ucap Tutum.

"(infrastruktur) Di Jawa sudah mulus, tetapi di luar (Jawa) bikin ekonomi biaya tinggi," imbuhnya.

Selain itu, hambatan regulasi juga membuat industri ritel nasional sulit berkembang. Tutum mengatakan, beberapa aturan main yang dikeluarkan pemerintah, justru membuat sejumlah pelaku ritel gulung tikar.

Faktor Eksternal

Sementara itu mengenai faktor dari eksternal, seperti penguatan dollar AS, Tutum menyerahkan semua pada kecakapan pemerintah dan otoritas moneter dalam menjaga stabilitas nilai tukar.

(Baca: Aprindo: Industri Ritel Tumbuh Sekitar 10 Persen pada 2016)

Kompas TV Emiten Ritel Loyo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com