Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprindo Ingin Ada Standardisasi Program Donasi Konsumen

Kompas.com - 06/03/2017, 21:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) was-was kasus yang menimpa PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) juga menimpa toko ritel lain, yang memiliki program serupa yakni pengumpulan donasi dari konsumen.

Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, program sumbangan dari konsumen ini sebenarnya sangat bagus karena bisa membantu banyak program yayasan sosial kemanusiaan.

Sistem yang dimiliki peritel modern juga dinilai lebih bisa dipercaya dibandingkan dengan sistem lama yakni pengumpulan donasi dengan kotak amal. Semua donasi terekam dan ada laporan yang ditempel ataupun dipajang di website.

Penyalur dana yakni yayasan yang bekerja sama dengan peritel juga selalu memberikan laporan pertanggunjawaban penggunaan dana. Namun diakui Tutum, saat ini belum ada standardisasi penyelenggaran program bantuan semacam Ini, utamanya terkait transparansi penggunaan dana.

"Jika konsumen menginginkan keterbukaan lebih, saya kira konsumen tersebut bisa mengajukan ini sebagai suatu standardisasi," kata Tutum di Jakarta, Senin (6/3/2017).

Menurut Tutum, kasus Alfamart yang dijatuhi status sebagai badan publik merupakan fenomena baru bagi retailer. Status tersebut merupakan putusan dari Komisi Informasi Pusat Nomor 011/III/KIP-PS/A/2016 tertanggal 19 Desember 2016.

"Dengan ditetapkannya Alfamart sebagai badan publik, kami perlu mempertanyakan kembali apa definisi badan publik," kata Tutum.

Lebih lanjut dia mengatakan, banyak anggota Aprindo selain Alfamart yang juga memiliki program bantuan dari konsumen serupa.

Tutum khawatir, pemungutan dana yang dilakukan para peritel di kemudian hari juga dipermasalahkan oleh konsumen, dibawa ke Komisi Informasi Pusat, dan ditetapkan statusnya sebagai badan publik sama seperti yang menimpa Alfamart.

"Jika memang diperlukan suatu perbaikan, kami juga tidak menutup diri. Kami ingin ada standard yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi lagi seperti apa yang dialami Alfamart," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com