Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Tertekan Paparan Data Tenaga Kerja di AS

Kompas.com - 09/03/2017, 10:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas pada Rabu (8/3/2017) melanjutkan penurunan berturut-turut dalam tujuh hari perdagangan sejak awal Februari, setelah data menunjukkan lonjakan penciptaan lapangan kerja sektor swasta di AS bulan lalu.

Laporan tenaga kerja mendorong ekspektasi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga minggu depan.

Dikutip dari MarketWatch, Kamis (9/3/2017) harga emas untuk pengiriman April di divisi Comex GJ7 turun 6,7 dollar AS (0,6 persen) ke level 1.209,4 dollar AS per ounce.

Harga perak untuk pengiriman Mei di SIK7 juga turun 23,8 sen (1,4 persen) ke level 17.298 dollar AS per ounce.

Paparan data terbaru menyatakan AS menambah 298.000 lapangan kerja sektor swasta pada Februari, terbesar sejak April 2014.

Analis melihat data tersebut sebagai panduan laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS, yang akan dirilis Jumat.

"Ini adalah laporan sangat panas," kata Bill Baruch, Kepala Strategi Pasar di iiTRADER mengomentari data tenaga kerja swasta di AS.

Meski begitu ia mengatakan data tenaga kerja akan bervariasi dengan data produktivitas.

"Jangan lupa kita masih memiliki pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis, dan data tenaga kerja sektor non-pertanian resmi yang akan dirilis Jumat. Pada titik ini, emas bisa naik jika data tersebut meleset. Namun, pembeli harus tetap berhati-hari sampai setelah pertemuan Fed pekan depan," imbuh Baruch.

Ekspektasi Fed telah memberikan kekuatan pada indeks dollas AS 0,02 persen, dan membantu melemahkan harga emas.

Dollar AS yang lebih kuat, dapat membebani harga emas karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Harga Minyak

Sementara itu, analis senior dari Kitco.com Jim Wyckoff mengatakan, kerugian akibat penurunan harga minyak juga memberikan kontribusi terhadap penurunan harga emas.

"Mengingat bahwa harga minyak mentah bisa dibilang pemimpin sektor komoditas mentah, penurunan harga minyak mentah pada Rabu juga memberikan dampak negatif yang besar bagi sektor komoditas mentah, termasuk logam mulia," kata Wyckoff.

Dalam perdagangan logam lainnya, platinum pengiriman April, PLJ7 turun 11,7 dollar AS (1,2 persen) ke level 949,5 dollar AS per ounce.

Sedangkan paladium pengiriman Juni PAM7 turun 4,6 dollar AS (0,6 persen) ke level 770,4 dollar AS per ounce.

Tembaga pengiriman Mei HGK7 juga turun 1,8 sen (0,7 persen) ke level 2.601 per pon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com