Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok 9 Persen, Harga Minyak Mentah Sentuh 48,49 Dollar AS Per Barel

Kompas.com - 13/03/2017, 09:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak tergelincir pada hari Jumat (10/3/2017) menutup pekan ke level terendah tiga bulan. Hal ini terjadi karena pasar khawatir pemotongan produksi yang dipimpin OPEC belum mampu mengurangi kelebihan pasokan global.

Minyak mentah AS telah merosot sekitar 9 persen sejak penutupan Selasa, menandai penurunan tiga hari terbesar sejak Februari 2016.

Dikutip dari CNBC, Senin (13/3/2017) patokan minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) pada Jumat ditutup turun 79 sen atau 1,6 persen ke level 48,49 dollar AS per barel.

Sementara itu, patokan minyak Brent turun 91 sen atau 1,7 persen ke level 51,28 dollar AS per barel.

Harga minyak mulai meluncur awal pekan ini setelah berita kenaikan besar persediaan minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi.

Pada hari Jumat, perusahaan jasa pengeboran minyak Baker Hughes melaporkan peningkatan mingguan jumlah rig yang dioperasikan di AS.

"Kami belum melihat pengurangan produksi yang dilakukan oleh produsen di dunia benar-benar meringankan kelebihan persediaan," kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

Pada hari Kamis, minyak mentah AS jatuh di bawah 50 dollar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Desember, meningkatkan kekhawatiran di antara produsen minyak besar seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Di sisi lain, produsen minyak AS berpendapat memperluas produksi di North Dakota, Oklahoma dan daerah serpih lainnya.

Ditambah lagi, output telah melonjak di Permian, ladang minyak terbesar di AS. Menurut Baker Hughes, pengebor AS menambah delapan rig pada minggu terakhir, mengerek jumlah rig menjadi sebanyak 617, tertinggi sejak September 2015.

Persediaan minyak mentah AS membengkak 8,2 juta barel pekan lalu ke rekor 528,4 juta barel.

Analis Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien, mereka masih memperkirakan minyak mentah Brent akan berakhir tahun ini lebih tinggi, sekitar 62,50 dollar AS per barel.

Namun, mereka juga mengatakan keuntungan yang mengikuti kesepakatan OPEC dapat dibatalkan karena permintaan bensin lemah, pengeboran lebih banyak membebani harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com