Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Akan Naikkan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Perbankan?

Kompas.com - 15/03/2017, 19:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akan menyelesaikan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (15/3/2017) atau Kamis (16/3/2017) waktu Indonesia. Dalam pertemuan itu, The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya.

Pasar sudah memastikan kenaikan Fed Fund Rate (FFR), dengan probabilitas mencapai 100 persen. Kalau benar suku bunga AS akan naik, apa dampaknya bagi perbankan di Tanah Air?

Direktur Investasi PT Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana menjelaskan, apabila The Fed menaikkan suku bunga acuannya, maka akan ada dampak tekanan bagi Indonesia. Tekanan akan dialami pula oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Harusnya ini akan mempengaruhi BI (Bank Indonesia) untuk menaikkan suku bunga," kata Jemmy di Spazio Surabaya, Rabu (15/3/2017).

(Baca: BI Akan Menaikkan Atau Mempertahankan Suku Bunga?)

Apabila BI mengambil respon atas kenaikan FFR dengan menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate, maka dampaknya perbankan akan terasa, khususnya dalam hal pertumbuhan kredit.

"Kalau cost of fund (biaya dana) baik, itu akan membuat orang yang mau meminjam jadi berkurang dan kualitas lending (pinjaman atau kredit) juga jadi berkurang," tutur Jemmy.

Namun demikian, meski masih dilanda risiko, Jemmy menyatakan pihaknya memandang ada beberapa emiten perbankan yang masih menarik.

Emiten-emiten tersebut antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Apa yang membuat emiten perbankan tersebut menarik?

Ia menjelaskan, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik dan CIMB Niaga meski tidak mencatat pertumbuhan kredit yang cemerlang, namun secara umum kinerja pendapatannya baik.

"BTN itu kita tahu ada growth yang sangat besar, terkait program satu juta rumah dan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), itu kualitas kreditnya lumayan," ungkap Jemmy.

(Baca: Suku Bunga BI Akan Tetap meski The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com