Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cathay Pacific Mencatat Kerugian Pertama Sejak 2008

Kompas.com - 15/03/2017, 19:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Hong Kong, Cathay Pacific Airways Ltd mencatat kerugian pada 2016. Ini kerugian pertama dalam delapan tahun terakhir. Karena merugi, Cathay Pacific memangkas rencana pemberian dividen pada semester II 2017.

Kinerja keuangan Cathay Pacific yang tidak menggembirakan itu disebabkan persaingan yang ketat dengan maskapai-maskapai penerbangan China. Di samping itu, lindung nilai atau hedging atas biaya bahan bakar juga menggerogoti laba.

Mengutip Bloomberg, Rabu (15/3/2017), kerugian bersih Cathay tercatat sebesar 75 juta dollar Hong Kong atau 74 juta dollar AS pada tahun 2016. Angka ini meleset jauh dari prediksi para analis yang memperkirakan laba 450 juta dollar Hong Kong. Adapun penjualan Cathay juga turun 9,4 persen menjadi 92,8 miliar dollar Hong Kong.

Cathay memperkirakan kondisi operasional pada tahun 2017 tetap menantang dan kegiatan bepergian premium dari Hong Kong juga di bawah ekspektasi.

"Ketika Anda melihat Cathay, situasinya tidak bagus. Mereka mengalami pendapatan yang merosot karena imbal hasil yang lebih rendah dan susah payah memperoleh penumpang," ujar Mohsin Aziz, analis dari Maybank Investment Bank Bhd.

Cathay menghadapi persaingan yang berat dari beberapa maskapai penerbangan China, seperti Hainan Airlines Co. dan Spring Airlines Co. Keduanya adalah maskapai penerbangan murah terbesar China.

CEO Cathay Ivan Chu menghadapi penurunan saham perseroan lebih dari 20 persen sejak mulai menjabat pada Maret 2017. Adapun saham Cathay naik 0,9 persen pada sesi perdagangan siang. Adapun jumlah dividen yang dibayarkan mencapai 27 sen per lembar saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com