Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacu Kredit, BI Harap Konsolidasi Perbankan Segera Rampung

Kompas.com - 16/03/2017, 21:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit masih terbatas. Hal ini lantaran terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih terbatasnya permintaan kredit.

Data bank sentral menunjukkan pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial telah dapat menurunkan suku bunga deposito sebesar 128 basis poin secara tahunan (year on year/ yoy).

Adapun suku bunga kredit turun sebesar 80 basis poin (yoy). Pertumbuhan kredit per Januari 2017 tercatat sebesar 8,3 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9 persen.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menuturkan, masih terbatasnya pertumbuhan kredit karena terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan perbankan.

Selain itu, permintaan kredit pun masih terbatas. Konsolidasi tersebut menyebabkan perbankan enggan mengucurkan kredit.

Penurunan suku bunga kredit terhambat menurun karena masih menanggung biaya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) dan pencadangan.

"Harapannya konsolidasi baik di korporasi dan perbankan dapat dipercepat," kata Dody di Jakarta, Kamis (16/3/2017).

Namun demikian, Dody menyatakan pihaknya belum bisa mengetahui kapan konsolidasi perbankan ini akan berakhir.

"Saya tidak punya data kuat kapan itu akan selesai, tapi kami dari transmisi moneter itu menyebabkan lambatnya lending rate turun. Harapan kita bersama otoritas terkait dapat melihat bagaimana melihat masalah dalam lambatnya lending rate ini," ungkap Dody.

Berdasarkan jenis kreditnya, suku bunga kredit modal kerja mengalami penurunan terbesar, yakni 112 basis poin (yoy), disusul suku bunga kredit investasi sebesar 95 basis poin (yoy) dan suku bunga kredit konsumsi yakni 30 basis poin (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com