Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Langkah Mudah Mengelola Keuangan Pribadi

Kompas.com - 17/03/2017, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tertatakah keuangan pribadi Anda? Apakah Anda tahu berapa nilai uang yang ada di dompet dan rekening Anda? Sudahkah Anda memiliki tabungan hari depan atau investasi?

Mengelola keuangan pribadi dengan baik akan membantu Anda lebih mudah dalam menjalankan rencana-rencana keuangan.

Nah, mungkin Anda sedang bingung harus memulai dari mana ketika hendak membenahi pengelolaan keuangan pribadi.  Anda bisa jalankan tips mudah berikut:

1.    Catat arus masuk kas

Langkah pertama tetapi paling menantang untuk mengelola keuangan pribadi adalah mulailah rajin mencatat pendapatan dan pengeluaran setiap hari. Dengan rajin mencatat pendapatan serta pengeluaran, Anda bisa memiliki gambaran arus kas keuangan serta kondisi kesehatan keuangan.

Tanpa langkah ini, akan sulit bagi Anda membenahi pengelolaan keuangan. Rajin mencatat arus pemasukan dan pengeluaran juga memudahkan Anda melihat, pos anggaran mana yang sering menjadi sumber boros dan pos mana saja yang masih perlu ditambah alokasinya.

Supaya praktis, Anda bisa memanfaatkan beragam aplikasi keuangan gratis yang tersedia di ponsel pintar. Unduh saja dan rajin-rajinlah mencatat setiap mendapatkan pendapatan atau melakukan transaksi pengeluaran.

2.    Susun rencana anggaran

Setiap mendapatkan penghasilan rutin seperti gaji bulanan atau bonus, biasakan menyusun perencanaan anggaran. Paling mungkin adalah menyusun rencana anggaran bulanan dan menuangkannya dalam bentuk laporan arus kas. Laporan arus kas terdiri atas dua bagian utama.

Pertama, kolom pendapatan (gaji rutin, bonus, pendapatan lain-lain). Kedua, kolom pengeluaran. Isilah kolom pengeluaran untuk beberapa jenis, yaitu pengeluaran belanja rutin (belanja bulanan, biaya listrik, makan, transportasi), pengeluaran untuk cicilan utang (kartu kredit, KPR, dan lain-lain), lalu pengeluaran untuk tabungan atau investasi.

Anda bisa memakai rumus 40-30-30. Yaitu, 40 persen dari pendapatan diperuntukkan untuk kebutuhan biaya rutin, 30 persen untuk membayar cicilan utang dan 30 persen dari pendapatan untuk kebutuhan tabungan atau investasi.

3.    Mulailah membuat target keuangan

Setelah rajin mencatat arus keluar masuk uang dan menyusun rencana anggaran, Anda akan mendapatkan gambaran lebih memadai tentang kondisi keuangan Anda selama ini. Nah, apakah kondisi keuangan Anda sudah cukup sehat?

Bila beban utang tidak melebihi 30 persen dari penghasilan rutin, Anda bisa memulai berekspansi membuat target keuangan.

Target pertama adalah, menyusun dana darurat. Bila status Anda masih lajang, besar dana darurat adalah minimal 3 kali besar pengeluaran bulanan.

Target kedua adalah, belilah proteksi jiwa bila Anda sudah memiliki tanggungan. Proteksi kesehatan juga perlu Anda miliki. Manfaatkan kepesertaan BPJS Kesehatan.

Target ketiga adalah, mulailah menyusun rencana keuangan jangka pendek , menengah hingga panjang. Misalnya, menabung untuk biaya menikah, biaya pembelian rumah, biaya pensiun, dan lain sebagainya.

Selamat mengelola keuangan pribadi Anda.

Kompas TV Tips Mengelola Dana Pendidikan (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com