Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Data Pertanian Berantakan, Harga Pangan Tak Terkendali

Kompas.com - 17/03/2017, 20:46 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan data pertanian yang tidak akurat kini tengah menjadi sorotan. Sebab, data pertanian menentukan arah dan kebijakan pembangunan pertanian ke depan dan berimbas pada tidak terkendalinya harga komoditas pertanian.

Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo kepada lembaga dan kementerian sudah tegas agar sentralisasi pengelolaan data terpusat di Badan Pusat Statistik (BPS).

Untuk data pertanian, saat ini BPS masih bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menghitung produktivitas dan luas area pertanian.

"Untuk data pertanian, BPS ini kerja sama dengan Kementan. Jadi, BPS itu menghitung produktivitas, dan Kementan menyediakan data luas area. Jadi, kita sebenarnya juga kurang tahu berapa data riilnya," ujar Faisal dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian di Kantor Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Menurut Faisal, tidak tersedianya data yang akurat menyebabkan harga pangan tak terkendali dan menyebabkan disparitas yang tinggi antar wilayah. Salah satu dampaknya adalah selundupan produk pertanian ilegal ke daerah-daerah yang tinggi harganya seperti Jakarta.

"Faktanya, setiap hari kita disajikan berita penyelundupan beras, gula, daging. Tidak mungkin, daging celeng bisa masuk ke Jakarta, kalau harga daging rendah," jelasnya.

Menurutnya, saat ini data yang paling tepat adalah harga. Karena dengan harga berbagai persoalan bisa terlihat seperti hukum ekonomi kebutuhan dan pasokan.

"Saat ini data yang paling bisa dipercaya adalah harga. Karena, semua bisa punya akses dan bisa merasakannya. Harga adalah interaksi antara supply dan demand, yang mencerminkan sehat-tidaknya kedua aspek tersebut. Karena, harga tidak bisa bohong," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com