Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Tinjau Proyek Pengembangan Bandara Supadio

Kompas.com - 18/03/2017, 10:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno meninjau proyek pengembangan Bandara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

Menteri BUMN Rini didampingi oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II Muhammad Awaluddin. Peninjauan dilakukan pada Sabtu, (18/3/2017) sekira pukul 08.00.

Proyek pengembangan yang dipantau antara lain proyek terminal penumpang. Awaluddin mengungkapkan, proyek pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada Mei 2017.

Awaluddin menyatakan, pengembangan Bandara Supadio saat ini menjelang proses penyelesaian atau finishing. Saat ini, bandara tersebut beroperasi di atas lahan seluas 13.000 meter peregi.

"Sekarang yang disebut terminal tahap 1 secara konstruksi sudah selesai. Akan tambah jadi 32.000 meter persegi dari 13.000 meter persegi," kata Awaluddin.

Ia mengungkapkan, proses pembangunan tersebut akan rampung pada sekitar bulan Mei 2017.

Dengan demikian, diharapkan proyek pembangunan bandara Supadio dapat diluncurkan pada bulan Juni 2017 dan peresmian seremonial pada Agustus 2017.

"Total untuk interior dan finisihing sudah 42 psrsen, konstruksi tahap 1 sudah oke dan tahap 2 sudah 100 persen. Sekarang fokus ke interior dan sarana penunjang lainnya," ungkap Awaluddin.

(Baca: Bandara Supadio Pontianak Ditargetkan Bisa Tampung 3,2 Juta Penumpang)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com