Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura dan Hong Kong, Kota Termahal di Dunia

Kompas.com - 21/03/2017, 17:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Telegraph

LONDON, KOMPAS.com - Singapura dan Hong Kong berada pada peringkat pertama dan kedua kota termahal di dunia selama dua tahun berturut-turut. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Economist Intelligence Unit (EIU).

Mengutip The Telegraph, Selasa (21/3/2017), laporan tersebut dirilis hari ini dan bertajuk Worlwide Cost of Living 2017. EIU menyusun peringkat dengan cara membandingkan 400 harga individu terhadap 160 jenis barang dan jasa, seperti makanan, minuman, pakaian, perangkat rumah tangga, produk perawatan tubuh, dan sebagainya.

Kota Zurich di Swiss berada pada peringkat ketiga. Sementara itu, kota Tokyo dan Osaka naik ke peringkat empat dan lima, berkat penguatan dan perbaikan nilai tukar yen.

Peringkat keenam adalah Seoul, diikuti kota Jenewa, Paris, New York, dan Kopenhagen. Meski menjadi kota termahal di dunia, namun bukan berarti semua barang di Singapura mahal dan tak terjangkau.

"Meski berada pada peringkat teratas, Singapura masih menawarkan nilai yang baik dalam beberapa kategori. Untuk kategori seperti produk perawatan diri, perangkat rumah tangga, Singapura masih lebih murah dibandingkan negara sebanding," tulis EIU dalam laporannya.

Namun demikian, ada beberapa barang yang diidentifikasi harganya mahal di Singapura. EIU menjelaskan, beberapa barang tersebut antara lain mobil yang merupakan termahal di dunia dan pakaian, yang merupakan termahal kedua di dunia.

EIU juga memantau terus terjadinya peningkatan biaya hidup di Seoul. Ibukota Korea Selatan tersebut berada pada peringkat 50 pada tujuh tahun lalu dan kini sudah bertengger di peringkat enam.

Adapun Paris adalah satu-satunya kota di kawasan Eropa yang berada pada peringkat 10 besar kota termahal di dunia.

Kota ini secara umum masih menawarkan biaya hidup yang mahal dan hanya alkohol serta rokok yang harganya lebih murah dibandingkan kota-kota lainnya di Eropa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com