Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut Ingin Pengelolaan Pelabuhan Lebih Efisien

Kompas.com - 22/03/2017, 05:44 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com – Di sela kunjungannya ke Gresik dan Surabaya, Senin (20/3/2017) kemarin, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, juga meminta kepada pihak pelabuhan untuk lebih efisien dalam pengelolaan.

Hal itu diutarakan Luhut, sewaktu dirinya dan rombongan berkunjung ke Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Di mana salah satu saran yang diberikan Luhut kepada pihak pengelola Terminal Teluk Lamong adalah, membuka akses untuk truk yang berbahan bakar non-gas.

“Tujuannya, untuk meningkatkan keuntungan pelabuhan itu sendiri. Dan saya kira, manajemen Pelindo III memahami hal ini dengan menghitung cash flow,” ucap Luhut.

Dengan mengutamakan menerima masuk truk berbahan bakar non-gas tersebut, diharapkan keuntungan yang didapat pihak pengelola Terminal Teluk Lamong maupun pelabuhan yang lain akan meningkat.

“Sehingga dengan begitu, pelabuhan akan bisa lebih efektif dalam pengelolaan dan sudah pasti akan meningkatkan keuntungan,” jelasnya.

Masukan dari Luhut, mendapat sambutan positif dari pihak pengelola Terminal Teluk Lamong. Di mana pihak pengelola menyatakan, sudah tidak lagi hanya menerima truk yang berbahan bakar murni gas, melainkan melakukan perpaduan.

“Akses untuk truk berbahan bakar non-gas sudah mulai kami buka, dengan cara melakukan registrasi setiap truk yang akan masuk,” tutur Direktur Teknik Terminal Teluk Lamong Robby Dayoh, di dampingi Muhammad Iqbal selaku Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Pelindo III.

Registrasi tersebut dilakukan oleh pihak pengelola Terminal Teluk Lamong, untuk memenuhi standar emisi gas buang Euro-4 yang memenuhi konsep hijau (green port). Terlebih konsep green port saat ini, tengah menjadi isu global.

“Intinya, truk berbahan non-gas tetap bisa masuk Terminal Teluk Lamong, tapi harus memenuhi standar emisi gas buang Euro-4,” tegas Robby.

Ia pun menuturkan, sampai saat ini sudah ada sekitar 5000-an truk yang sudah teregistrasi, di mana proses terus berlangsung.

Hal ini akan terus dilakukan, karena Terminal Teluk Lamong sudah dikenal publik dengan sistem operasi otomatis dan ramah lingkungan. Dengan sebagian besar peralatannya, digerakkan dengan bantuan tenaga listrik dan gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com