Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan dan GPMT Siapkan Sarana Pascapanen Jagung di Luar Jawa

Kompas.com - 22/03/2017, 15:41 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) akan membangun sarana pasca panen komoditas jagung yakni silo (gudang) dan dryer (pengering) di Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya produksi jagung di wilayah tersebut. "Kami tanyakan kepada GPMT, silo yang dibangun, sedang dibangun, sudah dibangun itu di mana saja, kami ingin tahu kondisinya, supaya pengembangan luasan area tanaman (jagung), kami arahkan ke wilayah itu. Jangan sampai panen jagung nggak ada silo-nya," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto di Kantor Pusat Kementan, Rabu (22/3/2017).

Dalam pembangunan silo dan dryer untuk komoditas jagung tersebut, Kementan bertugas menyediakan lahan, kemudian GPMT akan membangun dan menyediakan mesin pengering jagung. Gatot tidak menjelaskan berapa anggaran yang disiapkan Kementan untuk program tersebut.

Gatot menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus pada pengembangan luas areal tanam jagung. "Kementan fokus perluasan area tanam jagung supaya area tanam jagung itu tidak bersaing dengan padi maupun kedelai," jelas Gatot.

Menurutnya, wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki potensi lahan yang besar untuk penambahan areal komoditas jagung.

"Area tanam baru yang banyak di Sulawesi Utara karena banyak kebun kosong, kebun di bawah tegakan (pohon) kelapa yang bisa digunakan untuk jagung. Kami inginnya sekitar 500.000 hektar," jelas Gatot.

Berdasarkan data Kementan, pada 2017, produksi jagung nasional ditargetkan akan mencapai 17 juta ton. Pada April 2017, diprediksi produksi jagung mencapai 12 juta ton.

Harga jagung saat ini telah diatur oleh pemerintah yakni sebesar Rp 3.150 per kilogram di tingkat petani. Namun di wilayah Sulawesi saat ini harganya berkisar Rp 2.500 per kilogram, atau di bawah harga pembelian pemerintah.

"Di wilayah Sulawesi itu, harga jagungnya Rp 2.400 sampai 2.500 per kilogram, itu perlu dibeli supaya harganya lebih baik seperti di Jawa Rp 3.100 sampai Rp 3.300 per kilogram," pungkas Gatot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com