Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Bulog Targetkan Serap 250.000 Ton Jagung

Kompas.com - 22/03/2017, 18:20 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan akan menyerap jagung sebesar 250.000 ton sepanjang 2017.

Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2017 Bulog telah menyerap 50 ton jagung.

"Pembelian dengan harga sesuai acuan Peraturan Menteri Perdagangan, yakni Rp 3.150 per kilogram dengan kadar air 15 persen," ujarnya di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Wahyu menjelaskan, penyerapan jagung saat ini paling banyak di wilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Menurutnya, dalam penyerapan jagung tersebut kendala terbesarnya adalah infrastuktur pascapanen seperti alat pengering jagung.

Mengatasi kendala tersebut pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam hal pemanfaatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk membantu penyerapan hasil panen jagung.

"Rencananya akan membangun silo dan dryer pada tahun ini agar tahun depan dapat digunakan," ujar Tri.

Seperti diketahui, pada tahun 2017 Bulog telah memperoleh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun yang akan digunakan dalam pembenahan infrastruktur pascapanen.

Tri menjelaskan, pada tahun 2017 Bulog akan membangun pengering jagung (dryer) sebanyak 11 unit dengan kapasitas 24.750 ton perbulan, dan silo dengan kapasitas 125.000 ton per bulan. "Kendala yang dihadapi tahun ini adalah dryer dan silo, kami butuh sarana infrastruktur yang dapat dimanfaatkan melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait," pungkasnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com