Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Laba Produsen Tas Hermes Malah Melonjak

Kompas.com - 23/03/2017, 08:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Tahun 2016 bukan merupakan tahun yang membahagiakan bagi pertumbuhan ekonomi global.

Akan tetapi, grup produsen produk mode mewah Hermes malah melaporkan laba yang mencapai rekor tertinggi pada tahun 2016.

Mengutip BBC, Kamis (23/3/2017), laba Hermes tumbuh 13 persen menjadi 1,1 miliar euro pada tahun 2016 lalu. Pertumbuhan laba Hermes yang fantastis ini didorong oleh kuatnya penjualan produk tas tangan.

CEO perusahaan mode asal Perancis tersebut, Axel Dumas menyatakan kinerja Hermes pada tahun 2016 melebihi ekspektasi. Dengan demikian, ujar Dumas, Hermes memasuki tahun 2017 telah memiliki pondasi yang solid.

"Akan tetapi, kami tetap mewaspadai lingkungan yang penuh ketidakpastian," ungkap Dumas.

Kinerja bisnis Hermes yang cemerlang ini menjadi cermin perbaikan pada pasar produk mewah.

Bulan lalu, pesaing Hermes, LVMH, juga melaporkan angka penjualan yang mencapai rekor tertinggi. Menurut Hermes, penjualan produk berbahan dasar kulit dan produk pelana tumbuh 14 persen.

Penjualan tersebut menyumbang separuh penjualan grup Hermes secara keseluruhan. Cemerlangnya penjualan produk kulit didorong kesuksesan produk tas Constance, Halzan, Lindy, Birkin, dan Kelly yang tersohor.

Namun demikian, penjualan produk sutra dan tekstil dilaporkan turun 1 persen. Pada awal tahun 2016, penjualan produk sutra dan tekstil terpukul akibat serangan teror di kawasan Eropa dan melambatnya penjualan di China.

Akan tetapi, kondisi ini sedikit membaik pada akhir tahun 2016. Sementara itu, penjualan produk wewangian tumbuh 9 persen, didorong peluncuran produk baru.

Namun demikian, penjualan produk jam tangan turun 3 persen, lantaran kondisi pasar yang masih menantang pada tahun 2016. Dumas menyatakan, pihaknya masih akan terus melanjutkan strategi pengembangan bisnis yang sudah dijalankan.

"Dalam jangka menengah, meski ada ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, geopolitik, dan moneter di seluruh dunia, kami mengonfirmasi target pertumbuhan pendapatan secara ambisius dalam kisran nilai tukar konstan," tutur Dumas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com