Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Bangun Pabrik NPK Baru Mulai 2018

Kompas.com - 23/03/2017, 10:00 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur kukuh dalam rencana peningkatan produksi pupuk NPK dalam skala besar. PKT terus mewujudkan rencana membangun pabrik NPK Cluster di luasan lebih dari 20 hektar di daerah Lok Tuan Bontang.

Meski polemik terkait pembangunan itu masih mengambang, upaya pembangunan berlanjut.

"Pra kualifikasi akan berlangsung. Sudah siap sejak Januari 2017. Kita berharap Agustus dan September sudah ditentukan pemenang tendernya," kata Sugeng Suedi, Kepala Bagian Publikasi dan Dokumentasi PKT, Rabu (22/3/2017).

PKT menargetkan bisa memproduksi NPK lebih dari 1.000.000 ton per tahun. NPK Cluster jadi harapan. Pabrik baru ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 2x500.000 ton.

Pembangunan memerlukan USD 300 juta dollar atau setara Rp 4 triliun (kurs lebih Rp 13.000). "Pembangunannya diharapkan mulai 2018," kata Sugeng.

Pabrik baru ini diperlukan mengingat kebutuhan pupuk berdasar alokasi pemerintah ke petani, terus meningkat tiap tahun. Tahun ini sana hingga 2.184.000 ton per tahun untuk wilayah pemasaran Pupuk Kaltim.

Kapasitas produksi selama ini dirasa kurang. Kemampuan pabrik selama ini terbatas.

PKT selama ini memiliki pabrik NPK dengan kapasitas 150.000 ton untuk NPK blending dan 2x100.000 ton untuk NPK fushion. Penambahan kapasitas jadi jalan keluar.

"Selama ini kebutuhan tambahan dipasok dari pabrik lain," katanya.

Peningkatan kapasitas produksi merupakan bagian dari upaya peningkatan proyeksi kinerja di tahun-tahun mendatang, menuju semangat ketahanan pangan.

Setiap tahun, alokasi maupun penyerapan pupuk baik urea maupun NPK semakin meningkat.

Di 2017 ini saja, Pupuk Kaltim menargetkan produksi untuk urea saja sebesar 3,4 juta ton lebih besar dibandingkan tahun 2016 sebesar 3,3 juta ton.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan SK Mentan tahun 2017 di wilayah penyaluran Pupuk Kaltim sebesar 1,53 juta ton.

Sekadar informasi, Pupuk Kaltim merupakan anak usaha perusahaan plat merah PT Pupuk Indonesia (Persero). Selain NPK dan urea, Pupuk Kaltim memroduksi amoniak dan pupuk organik. Perusahaan ini menyasar sektor pangan, perkebunan, industri dan ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com