Hingga 2016, Laba Bersih Pertagas Tembus Rp 2,06 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2016 PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatatkan laba bersih sebesar 159,1 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 2,06 triliun (asumsi rupiah Rp 13.000 per dollar AS).

Perolehan laba bersih anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen dibandingkan perolehan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya di angka 151 juta dollar AS.

"Di 2016 kami berhasil meningkatkan laba sebesar 5,3 persen dari 151 juta dollar AS menjadi 159 juta dollar AS," ujar Direktur Utama PT Pertamina Gas, Toto Nugroho dalam keterangannya, Kamis (23/2/2017).

Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kinerja operasi yang dijaga perseroan. Sepanjang tahun lalu, Pertagas meningkatkan volume penjualan gasnya dari 46.425 BBTU (Billion British Thermal Unit) pada 2015 menjadi 51.814 BBTU di 2016.

Peningkatan lainnya juga dicatatkan melalui volume regasifikasi LNG dari 25.780 BBTU di 2015 menjadi 29.907 BBTU di 2016.

Selain itu, Pertagas juga telah mentransportasikan gas sebesar 522,1 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) dan memproses gas menjadi LPG sebesar 123.259 ton sepanjang 2016.

Toto berharap di tahun 2017 ini, pihaknya bisa meningkatkan lagi performa perusahaan. Terlebih perseroan telah merampungkan tiga proyek diantaranya pipa gas ruas Belawan-Kawasan Industri Medan (KIM)–Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatera Utara sepanjang 136,8 Km.

Ruas Muara Karang–Muara Tawar (MK-MT) sepanjang 32 Km yang melintas dari DKI Jakarta hingga Bekasi, dan ruas Porong–Grati sepanjang 56 Km yang membentang dari Kabupaten Sidoarjo hingga Kabupaten Pasuruan di Jawa Timur.

Dari sisi investasi di 2016 Pertagas telah membukukan nilai sebesar 168,6 juta dollar AS, nilai tersebut digunakan untuk proyek pengembangan bisnis dan investasi guna meningkatkan kehandalan aset eksisting.

Di 2017 ini, Pertagas melanjutkan pembangunan proyek antara lain proyek pipa gas ruas Gresik–Semarang, proyek pipa gas ruas Grisik–PUSRI, pipa gas Looping Gresik–PKG, dan jaringan gas rumah tangga di delapan kota.

"Harapannya penyaluran gas dari produsen ke konsumen lebih mudah," pungkas Toto.