Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fundamental Ekonomi yang Kuat Bikin Kurs Rupiah Lebih Stabil

Kompas.com - 23/03/2017, 22:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan, nilai tukar rupiah kini berada pada level yang lebih stabil. Kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terus berada pada kisaran Rp 13.000 per dollar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsah menyatakan, ada beberapa kondisi yang mendukung kestabilan nilai tukar rupiah. Pertama, fundamental ekonomi Indonesia semakin bagus dan kuat.

Hal ini dapat dibandingkan dengan kondisi yang tejrjadi pada tahun 2013 silam. Nanang menjelaskan, pada tahun 2013 defisit transaksi berjalan atau current account deficit Indonesia pernah hampir mencapai 4 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara saat ini deifisit transaksi berjalan berada pada level 1,75 persen dari PDB.

“Inflasi pada tahun 2013 di atas 3 persen, sekarang hanya 3 sampai 5 persen. Sesuai dengan target,” kata Nanang di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Di samping itu, dari sisi fiskal adalah terjadinya pengelolaan fiskal dengan baik oleh pemerintah. Semua kondisi tersebut memunculkan kepercayaan terhadap Indonesia. Dengan demikian, imbuh Nanang, arus modal yang masuk atau capital inflow ke Indonesia tidak pernah berhenti dan jumlahnya cukup besar, utamanya ke pasar obligasi negara.

“Eksportir yang selama ini punya devisa juga mulai banyak menjual devisanya ke pasar. Itu menambah supply, meski ada kewajiban utang luar negeri,” ungkap Nanang.

Tidak hanya itu, Nanang menyatakan pula bahwa bank sentral akan terus siap turun ke pasar ketika terjadi volatilitas pada nilai tukar. Dengan demikian, nilai tukar rupiah akan selalu sesuai dengan fundamentalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com