Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlilit Skandal, Samsung Minta Maaf Pada Pemegang Saham

Kompas.com - 24/03/2017, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Samsung Electronics Co menghaturkan permohonan maaf terkait skandal yang melibatkan presiden direkturnya dan penarikan seluruh perangkat smartphone Galaxy Note 7. Kepada pemegang saham, Samsung menjanjikan perbaikan tata kelola perusahaan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (24/3/2017), Wakil Presiden Direktur Samsung Kwon Oh Hyun menyampaikan permohonan maaf pada saat rapat umum pemegang saham (RUPS) di Seoul. Adapun Presiden Direktur Jay Y Lee tidak dapat hadir saat RUPS karena tengah menjalani penahanan.

Lee dinyatakan terlibat dalam kasus suap yang turut menyeret mantan Presiden Park Geun Hye. Sebagai imbal hasil, Samsung memperoleh dukungan pemerintah atas merger tahun 2015 lalu.

Skandal lainnya adalah terbakarnya perangkat smartphone Galaxy Note 7 akibat permasalahan pada baterai. Akibatnya, seluruh perangkat smartphone anyar tersebut harus ditarik dari pasaran dan Samsung ditaksir rugi sekitar 6 miliar dollar AS.

"Saya meminta maaf atas skandal (yang terjadi). Saya juga sekali lagi meminta maaf atas kesalahan pada Note 7 tahun lalu. Itu adalah sebuah kegagalan yang terjadi karena kami menguji teknologi baru," ujar Kwon.

Setelah permintaan maaf tersebut, saham Samsung turun 1 persen ke level 2,068 juta won di bursa saham Seoul.

Saham Samsung menyentuh level tertinggi bulan ini karena kuatnya penjualan semikonduktor dan potensi restrukturisasi perseroan.

Pada bulan November 2016 lalu, Samsung menyatakan tengah meninjau kemungkinan pemisahan antara perusahaan holding dan operasional. Ini adalah upaya respon atas kekhawatiran para investor terkait struktur tata kelola perseroan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com