Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Nanti Anyer-Panarukan akan Jadi Kota, Kota, Kota...

Kompas.com - 27/03/2017, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi Indonesia akan menjadi negara urbanisasi. Pulau Jawa diyakini akan menjadi pusat perpindahan penduduk dari desa ke kota tersebut.

"Nanti Anyer sampai Panarukan itu akan (jadi) kota, kota, kota, kota. Dia akan menjadi tempat urbanisasi seluruh pulau," ujar Sri Mulyani dalam acara Investor Gathering 2017 di Jakarta, Senin (27/3/2017).

Saat ini, tingkat pertumbuhan populasi area urbanisasi di Indonesia mencapai angka 4,1 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan India yang hanya 3,1 persen, bahkan China hanya 3,8 persen.

Menurut perempuan yang kerap disapa Ani itu, pertumbuhan populasi di area urbanisasi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 5 persen dan stabil dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Sayangnya populasi di Indonesia relatif tidak terstruktur layaknya di China. Kemampuan penyediaan perumahan bagi masyakarat di area urbanisasi masih terbatas.

Wilayah perkotaan terancam dipenuhi pemukiman-pemukiman kumuh akibat ledakan populasi namun ketersediaan perumahan tidak mencukupi.

Sri Mulyani yang sempat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, pernah meneliti ledakan urbanisasi di China dana Asia Selatan. Ia melihat ledakan urbanisasi Indonesia lebih mirip dengan Asia Selatan.

"Di Asia Selatan, urbanisasi tidak terencana dan tidak terkontrol. Kekumuhan terjadi dimana-mana," kata Sri Mulyani.

Ia merindukan adanya perecanaan urbanisasi yang mampu membuat perpindahan penduduk dari desa ke kota bisa lebih terorganisir. Namun tantangan tidak hanya persolan penyediaan perumahan di perkotaan.

Dia juga mengungkapkan adanya kemampuan daya beli masyakarat untuk keperluan tempat tinggal yang layak.

Saat ini 40 persen masyakarat mampu membeli rumah dengan penghasilannya sendiri. Kemudian, 40 persen masyarakat bisa membeli rumah dengan tambahan subsidi dari pemerintah.

Adapun sisanya 20 persen masyakarat tidak mampu membeli rumah tanpa ada bantuan menyeluruh dari pemerintah.

Tanpa adanya bantuan penyediaan perumahan dari pemerintah, kota-kota di Indonesia terancam diselimuti kekumuhan.

Sri Mulyani menilai peranan swasta sangat penting dalam penyediaan perumahan yang layak untuk masyakarat di perkotaan.

Di Indonesia, kebutuhan rumah mencapai 820.000 hingga 1 juta per tahun. Sekitar 40 persen kebutuhan perumahan itu bisa dipenuhi oleh pihak swasta, 20 persen oleh pemerintah, dan 40 persen diperoleh secara swadaya masyakarat sendiri.

(Baca: Sri Mulyani Ungkap "Kegilaan" Urbanisasi di Indonesia )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com