Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbebani Agenda Trump, Bursa Saham AS Kembali Ditutup Melemah

Kompas.com - 28/03/2017, 07:45 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan saham Senin (27/3/2017) atau Selasa (28/3/2017) waktu Indonesia.

Investor mempelajari bagaimana kelalahan Presiden Donald Trump dalam aksi legislatif pertamanya, yang akan berdampak pada keseluruhan agenda Trump selama menjadi presiden.

Akibatnya, indeks S&P 500 ditutup turun tipis, sementara indeks Dow alami penurunan dalam delapan hari berturut-turut.

Sebelumnya, saham-saham di bursa saham AS melonjak seiring terpilihnya Trump sebagai presiden AS pada 8 November 2016 lalu. Investor menanti agenda Trump di bidang ekonomi seperti reformasi pajak dan pembelanjaan infrastruktur.

Sejumlah analis dan investor berharap kegagalan UU kesehatan akan mendorong langkah agresif Trump untuk memulai reformasi pajak.

"Masalah pajak harus segera diselesaikan sebagai perangsang pasar," kata Peter Tuz, president of Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

"Ide bahwa legislasi mengenai pajak akan hadir lebih cepat dibanding legilasi kesehatan membuat pasar tetap positif, itu akan membuat banyak pelaku pasar membeli lebih banyak saham," lanjut dia.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, indeks Dow Jones turun 45,74 poin atau turun 0,22 persen ke level 20.550,98.

Indeks S&P 500 turun 2,39 poin atau turun 0,10 persen ke level 2.341,59. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 11,64 poin atau turun 0,2 persen ke level 5.840,37.

Indeks Dow turun delapan hari perdagangan berturut-turut, menjadi rekor penurunan terlama sejak enam tahun.

Sementara indeks acuan S&P 500 sudah turun 0,9 persen hingga Senin, sejak Pilpres 8 November 2016. Secara keseluruhan indeks S&P naik 9,4 persen sejak terpilihnya Trump.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com