Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Benarkan Indonesia Tidak Lagi Impor Beras

Kompas.com - 28/03/2017, 12:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membenarkan bahwa Indonesia saat ini tidak lagi mengimpor beras. Dari catatan Kemendag, Indonesia tidak impor beras terjadi sejak tahun 2016.

(Baca: Negara Tetangga Komplain Indonesia Tak Lagi Impor Beras)

 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, Indonesia tidak lagi impor karena telah dapat melakukan swasembada beras. Menurut dia, beras yang tidak lagi diimpor merupakan beras medium.

Akan tetapi, kata dia, untuk beras premium indonesia tetap melakukan impor. Sebab, beras premium ini masih dibutuhkan oleh industri makanan dan restoran di Indonesia.

"Kita sudah nggak impor beras lagi, kecuali beras premium. Itu dibutukan, seperti beras basmati untuk restoran bernuansa Timur Tengah," ujar Oke saat dihubungi di Jakarta, Selasa (28/3/2017).

Meski demikian, Oke menyebutkan, Indonesia masih tetap dapat tawaran dari negara di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand untuk dapat mengimpor beras dari dua negara itu.

Tawaran tersebut tidak disepakati, karena pasokan beras untuk dalam negeri telah mencukupi. "Kita masih dapat tawaran dari Vietnam untuk MoU ekspor-impor beras, tetapi kan kita udah swasembada. Jadi tidak bisa," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, bahwa negara tetangga tidak lagi mengekspor beras ke Indonesia sejak 2016 dan 2017. Artinya, saat ini pasokan beras di Tanah Air sudah bisa menutupi besarnya permintaan akan beras.

"Delegasi Thailand bilang kalau mereka kerepotan karena sudah tak lagi mengekspor beras ke Indonesia, padahal Indonesia adalah pasar ekspor terbesar beras Thailand," ujar Amran.

Berdasarkan Data Kementerian Pertanian, tim Serap Gabah Petani (SERGAP) yang dibentuk oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI AD dan Perum Bulog dan Pemerintah Daerah pada periode Januari hingga 25 Maret 2017 telah menyerap 754.330 ton gabah atau 377.165 ton setara beras meningkat 420 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Pada periode Maret hingga Agustus 2017, prediksi produksi sebesar 33,64 juta ton gabah kering giling, perlu diserap secara baik sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang adil dan cadangan beras di Perum Bulog meningkat.

(Baca: Mendag Sebut Prestasi 2016 adalah Tidak Ada Impor Beras)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com