Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tantangan untuk Menangi Persaingan di Industri Kreatif

Kompas.com - 29/03/2017, 17:48 WIB

KOMPAS.com - Sedikitnya, di masa kini dan mendatang, ada dua tantangan bagi pelaku usaha di bidang industri kreatif untuk memenangi persaingan. "Pertama industri kreatif harus simpel,"  kata CEO bkarya.com Maria Eugeny Ardiwinata pada Rabu (29/3/2017).

Simpel, kata Maria, adalah kondisi tatkala para pelaku di bidang industri kreatif ini bisa dengan mudah memanfaatkan piranti digital lebih maksimal dan tidak berbelit-belit. Pesan inilah, lanjut Maria, yang membuat pihaknya menciptakan sarana  atau platform yang mempertemukan klien dan desainer.

Singkat kata, lanjut Maria, klien yang merupakan dunia usaha mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) bisa mendapat kesempatan untuk mendapatkan layanan dari desainer dalam bidang promosi melalui berbagai kreativitas logo, desain sampul buku, jingle iklan hingga maskot dan fotografi.

Kemudian, Presiden Komisaris bkarya.com Agustinus Dawarja dalam kesempatan itu menambahkan bahwa pada industri kreatif, hal yang harus kian dikikis adalah duplikasi ide. "Plagiator harus tereleminasi secara alami,"  katanya.

Berangkat dari pertimbangan itulah, lanjut Agustinus, pihaknya menyediakan piranti untuk merealisasikan hak kepemilikan karya. "Ada transaksi jual beli copyright antara kreator dan user," ujarnya.

Dengan adanya peraturan soal copyright itu ada dua hal yang bisa dicegah demi memenangi persaingan di industri kreatif. Pertama, para pencipta dalam hal ini desainer tak bisa menjual ulang karyanya. Sementara, para user atau pengguna tidak bisa lagi memisah-misahkan karya para pencipta.

Selanjutnya, Maria menambahkan, dalam perjalanan bisnis laman yang dikelolanya itu, pihaknya tetap meraih pendapatan dari sisi selisih harga atau margin. "Margin dilihat dari harga ke klien dan harga ke desainer," kata Maria sembari menambahkan bahwa pihaknya membidik target pendapatan hingga akhir tahun mencapai Rp 1 miliar.

Josephus Primus Layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) menjadi salah satu pendorong pengembangan industri kreatif sebagaimana dilakukan bkarya.com. Hingga lima tahun ke depan, ada peluang hingga 130 miliar dollar AS pada industri kreatif dan digital.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com