Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Bank Permata Tak Bisa Ungkap Debitur yang Bikin Kredit Macet

Kompas.com - 29/03/2017, 19:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Bank Permata Tbk (BNLI) menolak mengungkapkan nama-nama debitur yang menyebabkan kredit macet anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII) itu membengkak.

Bukan tanpa alasan. Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah menjelaskan, manajemen terikat ketentuan kerahasiaan bank yang diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan.

Ridha memastikan, perkembangan restrukturisasi utang para debitur berjalan baik.

"(Tetapi) Soal spesifik nama, sebagai bank, ya Anda tahu lah ada Undang-undang Kerahasiaan Bank, tidak bisa komentar ya," kata Ridha ditemui usai RUPSLB dan RUPS Tahunan di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Yang jelas, kata dia masalah yang dihadapi para debitur bermacam-macam, sehingga tidak bisa melunasi kewajiban pembayaran utangnya.

"Ada yang memang tidak bisa bayar, (ada yang) enggak mau bayar. Tetapi, kami jalanin lah semuanya. Kami restrukturisasi dengan baik," kata Ridha.

Sebelumnya dilansir dari Kontan, Selasa (28/3/2017) hingga akhir 2016, rasio kredit macet (NPL) Bank Permata mencapai 8,83 persen atau tumbuh 609 basis poin secara tahunan. Disebutkan bahwa salah satu sumber kenaikan NPL berasal dari debitur Garansindo.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis mengatakan, Garansindo merupakan perusahaan importir mobil mewah. Dia mengatakan, nilai kredit bermasalah Garansindo di bawah Rp 1,2 triliun.

Sementara itu, pihak Garansindo sendiri, dalam hal ini Community and DRE Assistant Manager Teleng Antariksa menyatakan, ia belum mengetahui pembiayaan Garansindo dari Bank Permata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com