Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lumbung Beras dan Cerita Kampung Halaman Masa Kecil Menteri Amran

Kompas.com - 29/03/2017, 23:33 WIB
Josephus Primus

Penulis


KOMPAS.com - 
Senin (21/3/2017), Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyambangi tanah masa kecilnya, yaitu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Di sini dia mengikuti kegiatan panen raya dan serap gabah. Apa kisahnya dari sana?

Siang itu, sekitar 500 orang berkumpul bersama Amran, tepatnya di Lingkungan Batubessi, Kelurahan Sape'e, Kecamatan Barru. Ada teman-teman masa kecil Amran di antara orang-orang itu, Samson adalah salah satunya.

Sejumput kisah masa kecil Amran dan teman-temannya pun mau tak mau menyeruak pula ke permukaan di sela kegiatan ini. Misalnya, Amran ingat benar dia sering diberi telur bebek oleh ibu Samson.

"Kami dulu makan satu telur dibagi lima. Kami kasih garam banyak di telur itu," kenang Amran.

Kabupaten Barru letaknya menghadap Selat Makassar, sekitar 100 kilometer jauhnya ke arah utara dari Kota Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan. Memiliki panjang pantai 17 kilometer, kabupaten ini juga punya kontribusi signifikan bagi lumbung pangan nasional.

Menurut Amran, dalam tiga bulan 2017 Sulawesi Selatan sudah menyumbang 200.000 ton gabah, setara 10 persen produksi nasional pada periode yang sama. Capaian itu menempatkannya di peringkat empat penghasil beras setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Adapun Kabupaten Barru pada 2016 mencatatkan hasil panen 109.287,10 ton dari areal sawah seluas 21.345 hektar. Menurut Plt Bupati Barru Suardi Saleh, wilayahnya juga menyumbang produksi jagung sebanyak 5.720,7 ton jagung dari areal seluas 993,5 hektar pada kurun yang sama.

KOMPAS/RINI KUSTIASIH Ilustrasi panen gabah

Direktur Keuangan Bulog, Iryanto Hutagaol, menambahkan, instansinya telah menyerap 350.000 ton beras dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada 2016. Targetnya, lanjut dia, pada tahun ini angka serapan gabah di kedua provinsi itu naik menjadi 400.000 ton.

Pada tiga bulan pertama 2017, lanjut Iryanto, Bulog telah menyerap 58.000 ton gabah dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. "Untuk panen kali ini, setiap hari kami bekerja menyerap gabah petani. Tidak ada libur," ujar Iryanto di kesempatan yang sama.

Iryanto menegaskan, harga untuk setiap kilogram gabah yang dibeli instansinya adalah Rp 3.700, untuk kadar kandungan air 25 persen. Secara nasional, target serapan beras pada 2017 mencapai 4 juta ton, setara sekitar 7-8 juta ton gabah.

(Baca juga: Ekspor Beras, Cara Indonesia Taklukkan Negara Lain)

Kembali ke kisah masa kecil Amran, dia mengaku tinggal di Kabupaten Barru selama kurang lebih 7 tahun. Dalam kunjungannya ke sini, sejumlah bantuan pun dia gelontorkan, termasuk 500 ekor bebek untuk keluarga Samson. 

Amran pun berharap pertanian di kampung halaman masa kecilnya ini bisa menjadi semakin modern. Untuk keperluan ini, bantuan berupa sejumlah traktor tangan juga diserahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com