Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan Sukuk Global, Pemerintah Tambah Utang Rp 39,9 Triliun

Kompas.com - 30/03/2017, 18:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi menerbitkan surat utang berbasis syariah atau sukuk global sebesar 3 miliar dollar AS atau Rp 39,9 triliun (kurs: 13.300). Penerbitan sukuk global ini lebih besar dari tahun lalu yang hanya 2,5 miliar dollar.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan peningkatan nilai sukuk global yang diterbitkan dilakukan untuk menutup kurangnya penjualan sukuk ritel beberapa waktu lalu.

"Sukuk ritel memang ada kekurangan dari target awal... akibat sukuk ritel kurang dan ditambahkan ke sini ya ada lah," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Meski begitu ia mengatakan bahwa besaran sukuk ritel yang diterbitkan juga melihat keseluruhan dari obligasi global Indonesia. Minimal tutur Robert, nilai surat utang global yang diterbitkan tidak lebih dari 20 persen.

"Semua bond kami itu Rp 686 triliun, kalau di dollar-kan kira-kira 51 miliar dollar AS. Kalau patokan 20 persennya ya kurang lebih 10 miliar dollar untuk internasional bond," kata dia.

Penerbitan sukuk global sebesar 3 miliar dollar AS itu membuat Indonesia menjadi negara paling besar dalam penerbitan sukuk global di luar kawasan teluk (Timur Tengah).

Setelmen dilaksanakan pada 29 Maret 2017. Jumlah sukuk global 3 miliar dollar AS itu terdiri dari 1 miliar dollar AS untuk tenor 5 tahun dan imbal hasil 3,40 persen. Sisanya 2 miliar dollar AS untuk tenor 10 tahun dengan imbal hasil sebesar 4,15 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com