Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Peran Orang Tua Indonesia dalam Pendidikan Masih Minim

Kompas.com - 03/04/2017, 07:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti peran orang tua Indonesia dalam pendidikan yang dipandangnya masih minim. Padahal, menurut Sri Mulyani, sekolah dan orang tua harus menjadi mitra dalam pendidikan anak.

Dalam akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Minggu (2/4/2017), Sri Mulyani berbagi pengalamannya menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka dies natalis Universitas Negeri Semarang pada 30 Maret 2017 lalu.

Sri Mulyani menyampaikan orasi mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang berintegritas dan kompetitif.

Ia bercerita, pendidikan adalah passion atau hal yang amat disukainya. Saat masih kecil, kedua orang tuanya selalu membicarakan pekerjaan mereka sebagai dosen.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menuturkan, peran orang tua sangat sentral dalam meningkatkan performa siswa. Ia menuturkan, sekolah dan orang tua harus menjadi mitra dalam pendidikan anak.

“Sayangnya perang orang tua Indonesia dalam pendidikan masih minim. Sebanyak 80 persen orang tua tidak pernah memberikan masukan dalam pengambilan keputusan di sekolah, dan sebanyak 30 persen tidak pernah berdiskusi dengan guru,” tulis Sri Mulyani.

Ia pun menyatakan, keterlibatan orang tua adalah cara yang murah namun efektif dalam meningkatkan kinerja sistem pendidikan.

Tidak lupa, dirinya pun menceritakan pengalamannya tetap mengambil rapor anak-anaknya walaupun saat itu telah menjabat sebagai menteri.

“Waktu anak-anak saya masih duduk di bangku sekolah, meskipun saya telah menjadi menteri, setiap kali ambil rapor saya selalu hadir dan berdiskusi dengan bapak/ibu gurunya,” ujar Sri Mulyani.

Dirinya pun menuturkan, saat itu sang kepala sekolah ingin memotret saya untuk memperlihatkan foto tersebut kepada orang tua murid yang lain dan menunjukkan bahwa bahkan menteri saja masih sempat mengambil rapor anaknya.

Ia mengatakan, banyak orang tua murid yang mengambil rapor didelegasikan kepada orang lain.

Sri Mulyani menjelaskan, pendidikan adalah proses terus-menerus dari rumah, sekolah, ke masyarakat, dan kembali ke rumah lagi.

Keseluruhan proses itu adalah proses belajar bagi seorang pelajar yang nantinya akan menjadi manusia Indonesia yang tangguh.

Ia pun menyatakan, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga berperan dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Beberapa output prioritas di sektor pendidikan yang telah berhasil dihasilkan pada tahun 2016 dengan total penyerapan anggaran Rp 370 triliun antara lain Kartu Indonesia Pintar untuk 20,7 juta siswa dan Beasiswa Bidik Misi untuk 324.000 siswa.

Selain itu, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga telah disalurkan untuk 8 juta siswa. Pembangunan dan rehabilitasi dilakukan terhadap sekitar 28.400 ruang kelas.

Adapun tunjangan guru diberikan kepada 873.000 orang guru.

Kompas TV Sistem Pendidikan Semi-Militer Harus Dikaji Ulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com