Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Teknologi dan Risiko Ketimpangan di Mata Chairul Tanjung

Kompas.com - 04/04/2017, 13:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pengusaha, ekonom, dan mantan menteri, Chairul Tanjung melihat ada risiko dari perkembangan teknologi terhadap ketimpangan pendapatan.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menyontohkan keberadaan lapak-lapak dalam jaringan (daring) bisa berpotensi menggusur toko-toko luar jaringan.

"Kita bangga dengan yang namanya e-commerce. Tetapi, nanti risikonya ketika itu meng-Indonesia, pedagang kecil kita itu akan habis," kata Chairul Tanjung yang juga pemilik toko ritel besar di Indonesia, dalam diskusi dan peluncuran buku Menuju Ketangguhan Ekonomi Sumbang Saran 100 Ekonom Indonesia, Jakarta, Selasa (4/4/2017).

Akibatnya, kata Chairul Tanjung, dampak sampingan dari perkembangan e-commerce ini justru mendorong unemployment (pengangguran). Toko-toko offline akan gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan toko-toko online.

"E-commerce memberikan harga yang lebih rendah dari pedagang normal," kata mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional itu.

Contoh lain, ia sebutkan yaitu di industri jasa transportasi. Ketika bermunculan taksi online, pasar perusahaan jasa taksi konvensional makin tergerus.

Menurut Chairul Tanjung, saat ini Indonesia dan dunia tengah mengalami perubahan yang luar biasa karena perkembangan teknologi.

"Perubahan yang tidak pernah kita sangka, revolusi industri keempat, dimana teknologi mengambil alih fungsi," ucap Chairul Tanjung.

Tak bisa disangkal, orang yang menguasai teknologi akan lebih cepat makmur. Chairul mencontohkan pendiri Amazon, Jeff Bezos hanya dalam waktu 23 tahun telah menjadi orang terkaya peringkat tiga di dunia.

Atas dasar itu, untuk meminimalisasi risiko ketimpangan tersebut, perkembangan teknologi juga harus dibarengi kualitas sumber daya manusia.

Di era teknologi maju ini, kata Chairul yang dibutuhkan adalah SDM yang kreatif, inovatif, dan berjiwa kewirausahaan.

"Kalau kita tidak berubah sekarang, percayalah kesenjangan makin lebar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com