Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Industri "Game" Lokal, Telkom Jajaki Kerja Sama dengan Silicon Valley

Kompas.com - 04/04/2017, 18:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tengah mempersiapkan platform untuk menjadikan game lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

SVP Media & Digital Business Telkom Joddy Hernady mengatakan bahwa pasar industri game sebenarnya sangat besar. Tetapi di Indonesia saat ini sekitar 90 persennya dikuasai oleh pemain asing.

(Baca: Industri "Game" Tanah Air Masih Dikuasai Asing)

"Kami ingin pemain lokal ini menjadi tuan rumah di negeri sendiri seperti harapan Presiden Joko Widodo yang ingin game sebagai salah satu industri kreatif menjadi pemain utama di tanah air,” ungkap Joddy melalui keterangan tertulisnya, Selasa (4/4/2017).

Menurut dia, Telkom saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan salah satu pemain teknologi dari Silicon Valley (SV) untuk mengembangkan platform yang bisa lebih unggul ketimbang Google Play.

"Kami ingin platform ini menampung publisher, payment, dan lainnya, semua ekosistem games-lah. Saat ini lagi jajaki dulu kerja sama business to business dengan pemain dari itu untuk melihat peluang," lanjut dia.

Proses membangun platform ala Google Play ini akan dimulai pada tahun ini. Telkom mencari mitra publisher, developer, dan lainnya sebagai ekosistem. Sementara untuk payment, Telkom sudah memiliki UPoint.

Pasar Industri "Game" di Indonesia

Sebelumnya, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memprediksi pada 2014 pangsa pasar games di Indonesia mencapai 181 juta dollar AS dan pada tahun 2015 sebesar 321 juta dollar AS, serta 2016 di atas 600 juta dollar AS.

Tahun 2015, sudah ada 66 juta orang Indonesia yang mengenal dunia online. Dari jumlah itu 42,8 juta orang adalah gamer.

Angka-angka ini mengantar Indonesia ke peringkat 24 negara dengan pendapatan dari industri game terbanyak di dunia. 

Presiden Joko Widodo pun menyadari potensi industri game ini dan menjadi salah satu alasan dibentuknya Bekraf di Kabinet Kerja.

"Game adalah industri kreatif terbesar di negeri ini. Yang buat anak muda kita semua. Tetapi pemiliknya negara lain. Ini harus diambil alih," kata Presiden. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com