Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret Deflasi, Pemerintah Jangan Santai

Kompas.com - 05/04/2017, 19:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengingatkan pemerintah untuk tetap bekerja menjaga inflasi meski terjadi deflasi 0,02 persen pada Maret 2017.

"Deflasi di satu bulan tidak bisa kemudian jadi santai, karena ini baru tiga (bulan pertama 2017)," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di Jakarta, Rabu (5/4/2017).

Ia bersyukur terjadi deflasi pada Maret 2017. Hal itu tidak terlepas dari kondisi panen raya sehingga stok pangan tersedia dan harga pangan terjaga. Namun 9 bulan ke dalam, BI menilai pemerintah masih memiliki tangan besar untuk menjaga laju inflasi tahunan.

Tantangan itu diantaranya hari raya Idul Fitri hingga lonjakan harga minyak internasional yang akan mengerek naik harga BBM. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah tetap akan berupaya menjaga laju inflasi terutama dari sisi harga pangan.

(Baca: Maret Deflasi, Menko Darmin Tetap Ingin Tekan Harga Gula dan Daging)

Meski terjadi deflasi 0,02 pada Maret lalu, tak menyurutkan niat pemerintah tersebut. Bahkan Menko Darmin menyebutkan komoditas yang akan ditekan harganya yakni gula dan daging.

Darmin mengatakan tidak semua harga pangan akan ditekan turun oleh pemerintah. Sebab bila harganya anjlok, petani akan terkena imbasnya.

"Misalnya beras, kalau didorong (harganya turun) lagi maka petaninya nanti yang terkena imbas," kata Menko Darmin.

Ia yakin bila harga pangan bisa dijaga stabil, maka inflasi juga akan ikut terjaga tidak melewati target 4 persen di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com