Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP Paribas Batalkan Pinjaman Rp 1,56 Triliun di Pipa Minyak Dakota

Kompas.com - 06/04/2017, 08:18 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - BNP Paribas SA, bank Perancis, menjual saham untuk pinjaman jalur pipa minyak Dakota atau Dakota Access Pipeline senilai 120 juta dollar AS atau senilai Rp 1,56 triliun (kurs Rp 13.000 per dollar AS).

Keputusan tersebut diumumkan pada Rabu waktu setempat (5/4/2017) atau Kamis waktu Indonesia (6/4/2017).

Dengan demikian, BNP Paribas jadi bank kedua yang mendivestasi saham pinjamannya dari proyek ini, akibat protes dari kalangan penduduk asli Amerika Serikat serta kalangan pecinta lingkungan.

Keputusan bank Perancis ini menyusul langkah bank asal Belanda, ING Groep NV, yang juga menjual Rp 1,56 triliun saham pinjamannya ke Dakota Access Pipeline dengan alsan menghormati penduduk asli Amerika Serikat.

Seperti diketahui ada 17 bank yang mendukung akses pipa minyak ini, dengan total dana pinjaman 2,5 miliar dollar AS.

Presiden AS Donald Trump menyetujui pembangunan akses pipa minyak senilai 3,7 miliar dollar AS tersebut di Februari. Sementara pemerintahan sebelumnya menyetop pembangunan pipa minyak tersebut.

Sementara itu, Energy Transfer Partners LP yang mengoperasikan pipa minyak sepanjang 1.100 mil sudah memulai pengangkutan minyak dan dipastikan akan mencapai kapasitas total di akhir April mendatang.

Energy Transfer tidak segera merespon langkah BNP Paribas ini.

Sementara dari pihak BNP Paribas mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan ini setelah melakukan kajian ulang dengan kosultan proyek dan seluruh pemegang sahamnya.

"Penjualan saham pinjaman ini memberikan sinyal pentingnya konsultasi proyek yang detail dan menyeluruh yang berdampak pada sejumlah pemegang saham," ujar bank tersebut melalui pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, Kamis.

Sebelumnya, setelah pembangunan akses pipa ini disetujui, sejumlah pihak melakukan protes dan menduduki tempat pembangunan pipa tersebut di reservasi Standing Rock Sioux dekat Cannon Ball, Dakota Utara.

Sejumlah demonstran menuntut pada divestasi saham pinjaman perbankan di proyek akses pipa tersebut. Sejumlah kota seperti Seattle dan San-Fransisco tidak lagi menggunakan perbankan yang mendanai proyek tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com