Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I 2017 Diprediksi 5,05 Persen

Kompas.com - 06/04/2017, 18:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT BNP Paribas Investment Partners menyatakan optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 diprediksi mencapai 5,05 persen.

Direktur dan Head of Equity BNPP IP Aliyahdin Saugi mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Pertumbuhan yang dipandang stabil memberikan peluang bagi masuknya investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

"Walaupun tahun 2016 sempat diwarnai ketidakpastian, kami melihat perekonomian Indonesia akan berangsur membaik, dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di tahun 2017. Kami mengajak para investor untuk terus memantau perkembangan pasar modal beserta peluangnya di tahun 2017 ini," kata Aliyahdin di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Aliyahdin menuturkan, perekonomian Indonesia dinilai menunjukkan perbaikan. Hal ini tercermin pada peningkatan pertumbuhan cadangan devisa Indonesia yang kini mencapai 119,8 miliar dollar AS per Februari 2017.

Adapun nilai tukar rupiah relatif stabil pada kisaran Rp 12.950 hingga Rp 13.700 per dollar AS dalam setahun terakhir. Pun aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi pemerintah Indonesia juga meningkat 17,7 persen mencapai Rp 692 triliun per Februari 2017.

Inflasi dan suku bunga rendah yang saat ini berlangsung, imbuh Aliahdin, diharapkan mampu mendongkrak daya beli masyarakat.

Sementara itu, program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berakhir pada Maret 2017 lalu juga diharapkan dapat membantu pemerintah mencapai target penerimaan pajak dalam jangka pendek dan memperkuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depannya.

"Faktor eksternal dari Amerika Serikat (AS), termasuk kenaikan suku bunga acuan AS yang terakhir tidak terlalu berdampak pada pasar modal Indonesia. Sejauh ini dampak yang ditimbulkan oleh pasar global cenderung tidak berlangsung lama," jelas Aliyahdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com