Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi 5 Juta Hektar Lahan, Pemerintah Kekurangan Anggaran

Kompas.com - 07/04/2017, 14:35 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini, pemerintah telah menargetkan sertifikasi 5 juta hektar lahan. Namun rencana yang juga masuk ke dalam program reforma agraria itu terbentur persoalan anggaran.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, anggaran sertifikasi lahan di Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) hanya untuk 2 juta hektar lahan sebesar Rp 1,4 triliun.

"Tadi Menteri ATR mengatakan bahwa ada persoalan anggaran yang sudah ada di APBN 2017," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/4/2017).

Rencananya, anggaran untuk sertifikasi 3 juta hektar lahan akan ada di APBN Perubahan 2017 nanti. Namun dikhawatirkan rencana sertifikasi 5 juta hektar lahan akan molor.

Kementerian Keuangan, tutur Darmin, sudah menyampaikan akan mencari jalan sehingga anggaran sertifikasi 5 juta hektar lahan bisa tersedia secepat mungkin. Diharapkan dengan begitu target sertifikasi bisa tercapai.

Saat ini pemerintah sedang mengembangkan sistem untuk pengukuran dan sertifikasi tanah. Termasuk menggunakan juru ukur independen.

Pemerintah memastikan akan menyediakan pelatihan dan pendidikan vokasi khusus untuk mencetak juru ukur dan asisten juru ukur yang profesional.

"Harus dibuat sistemnya, misalnya bagaimana cara kerjanya, nanti Menteri ATR akan mengumumkan desa mana saja yang akan disertifikasi," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com