Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Kuartal I, Adhi Karya Bukukan Kontrak Baru Rp 3,7 Triliun

Kompas.com - 07/04/2017, 15:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga akhir Maret 2017, PT Adhi Karya mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun, atau 17,62 persen dari target kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 21 triliun (tidak termasuk LRT).

Realisasi perolehan kontrak baru ini tumbuh 59,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,3 triliun.

Dari keterangan tertulis emiten berkode ADHI tersebut, Jumat (7/4/2016), realisasi perolehan kontrak baru tersebut salah satunya yaitu struktur apartemen Pancoran Riverside senilai Rp 435 miliar.

Kontrak baru lainnya yaitu desain dan pembangunan rumah susun Nagrak Tower 6-10, Jakarta Utara senilai Rp 215,4 miliar. Selain itu, ada juga kontrak baru revitalisasi pabrik gula Mojo, Sragen senilai Rp 204,5 miliar.

ADHI juga mendapatkan kontak baru desain dan pembangunan rumah susun di Jalan Rorotan IV, Cilincing, Jakarta Utara senilai Rp 177,8 miliar, dan apartemen Mardhika Park Tambun senilai Rp 167,8 miliar.

"Perolehan kontrak baru didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 94,4 persen (sekitar Rp 3,49 triliun), sisanya lini bisnis lainnya," tulis ADHI.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari APBN/APBD sebesar 25,2 persen, BUMN sebesar 41,6 persen, dan swasta atau lainnya sebanyak 33,2 persen.

Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 71,7 persen, proyek jalan dan jembatan sebanyak 16,8 persen, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 11,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com