Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Operasional Samsung Electronics Melonjak 50 Persen

Kompas.com - 07/04/2017, 17:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Raksasa elektronik asal Korea Selatan, Samsung Electronics mengekspektasikan peningkatan laba operasional hampir 50 persen pada kuartal I 2017. Akan tetapi, perseroan tidak menjabarkan kinerja bisnisnya.

Mengutip CNBC, Jumat (7/4/2017), dalam dokumen kepada regulator, Samsung menyatakan laba operasional konsolidasi pada kuartal I 2017 mencapai 9,9 triliun won atau 8,76 miliar dollar AS.

Angka itu naik 48,2 persen secara tahunan. Adapun pendapatan pada kuartal I 2017 diprediksi setidaknya mencapai 50 triliun won, naik 0,44 persen secara tahunan. Namun, prediksi ini gagal memikat investor, karena saham Samsung turun 0,96 persen pada sesi awal perdagangan Jumat.

Dalam paparan terkininya, terlihat bahwa bisnis komponen Samsung telah menjadi pendorong kinerja keuangan raksasa elektronik tersebut. Ini berkat tumbuhnya permintaan memory chip dan layar display OLED dari produsen ponsel pintar lainnya.

Bisnis semikonduktor, yang juga menjual memory chip ke Apple, adalah juara pada kinerja keuangan Samsung pada kuartal IV 2016. Laba operasional unit bisnis itu tumbuh 77 persen secara tahunan dan menyumbang sekitar 47 persen dari total laba Samsung.

Meskipun demikian, Samsung dirundung rangkaian kontroversi, dimulai pada tahun 2016 lalu dengan meledak dan terbakarnya perangkat Galaxy Note 7. Kemudian, pimpinan de facto Samsung Jay Y Lee ditangkap karena dugaan keterlibatan pada skandal korupsi yang membuat Presiden Park Geun Hye digulingkan.

Namun begitu, para analis menyatakan penangkapan Lee diekspektasikan tidak memberikan dampak besar bagi citra global Samsung. Adapun dampak dari masalah Galaxy Note 7 tampaknya mulai surut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com