Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Adi Soemarmo Akan Dikembangkan Menjadi "Airport City"

Kompas.com - 07/04/2017, 21:49 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengembangkan Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi Airport City atau Kota Bandara. 

Untuk mewujudkan konsep Airport City, infrastruktur dan fasilitas bandara Adi Sumarmo akan dikembangkan secara terpadu dengan kawasan sekitar bandara. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, pembangunan Airport City di Bandara Adi Soemarmo Solo dimungkinkan karena bandara ini telah dikembangkan menjadi salah satu hub penerbangan di Indonesia.  

Selain itu, kota Solo juga mempunyai perkembangan yang pesat, baik dari sisi perekonomian maupun sebagai kota pariwisata. 

Airport City sendiri merupakan bandara yang berkembang dengan aneka macam bisnis serta kegiatan yang tidak hanya melayani penerbangan, namun lebih luas lagi menjadikan Bandara sebagai pusat  bisnis yang dilengkapi berbagai fasilitas layaknya sebuah kota. 

Airport City juga didukung oleh transportasi yang memadai seperti adanya, toll, terminal bus, stasiun bahkan kereta bandara. 

"Untuk mengembangkan Airport City di Solo, salah satunya akan dikembangkan kereta bandara, baik di kota Solo maupun untuk menghubungkan  Bandara Adi Sumarmo - Solo menuju Bandara Adi Sucipto - Yogyakarta," ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (7/4/2017). 

Agus menuturkan, jarak antara Bandara Adi Soemarmo dengan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta hanya berjarak sekitar 50 km. Dengan begitu, dua bandara tersebut sangat potensial untuk digabungkan dengan menjadikannya Airport City.  

"Dengan demikian Airport Train Shuttle yang menghubungkan dua bandara tersebut meleburkan dua bandara itu menjadi satu Airport City. Hal ini untuk mendukung realisasi Nawacita butir 7 yakni,  mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik," katanya. 

Menurut dia, selain menghubungkan dua bandara yang berdekatan, kereta bandara ini nantinya akan bisa mengefisienkan pergerakan penumpang antar moda.  Untuk di kota Solo, kereta bandara ini akan terhubung langsung dengan Stasiun Kereta Solo Balapan dan Terminal Bus Tirtonadi.  

"Dengan integrasi yang baik antar moda ini, akan mewujudkan pembangunan transportasi yang lebih efektif dan efisien," imbuhnya. 

Dirinya menambahkan, transportasi antarmoda yang baik antara pesawat dengan kereta api, bus dan pengguna jalan toll mempunyai banyak keuntungan. 

Selain mengefektifkan dan mengefisienkan pergerakan antar moda bagi penumpang, juga dapat mengurangi kemacetan, selanjutnya juga akan dapat mengurangi polusi udara yang diakibatkan asap kendaraan bermotor.

"Transportasi antarmoda tersebut juga sudah dikembangkan di bandara-bandara besar di dunia. Misalnya saja Bandara Heathrow dan Gatwick di London, JFK di Amerika, Charles de Gaule Perancis,  juga sudah terhubung dengan menggunakan kereta api menuju Bandara," tandasnya. 

Sekadar informasi, jumlah penumpang domestik di Bandara Adi Soemarmo pada tahun 2016 untuk kedatangan mencapai 1.058.626 penumpang atau naik 49 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk keberangkatan sebanyak 1.051.295 penumpang atau meningkat 47 persen dari periode tahun sebelumnya. 

Saat ini Bandara Adi Soemarmo dilengkapi beberapa fasilitas yaitu apron dengan luas 420 meter x 135 meter dan parking stand yang dapat menampung 10 pesawat.  

Bandara tersebut juga memiliki runway seluas 2.600 x 45 meter yang akan diperpanjang menjadi 3.000 x 45 meter dengan terminal seluas 13.000 meter persegi dengan kapasitas 1.525.013 penumpang per tahun.

Bandara tersebut juga dilengkapi tempat parkir mobil seluas 29.000 m2 dengan kapasitas 330 kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com