Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Ekspor 100 Kontainer Kayu Merbau ke China Senilai Rp 22 Miliar

Kompas.com - 11/04/2017, 16:27 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Papua kembali mengekspor 100 kontainer berisi kayu olahan jenis Merbau dari Pelabuhan Jayapura ke Kota Shanghai, China, pada Senin (10/4/2017) siang.

Ekspor ini sudah yang ketiga kalinya dalam dua tahun terakhir. Dengan demikian, total kayu merbau yang diekspor dari Jayapura pada kali ini ke negeri tirai bambu tersebut sekitar 2.000 meter kubik. Jenis kayu yang diekspor adalah untuk flooring dan decking.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Jan Yap Ormuseray saat ditemui di Pelabuhan Jayapura mengatakan bahwa jumlah kayu yang diekspor pada periode ini lebih banyak lebih banyak bila dibandingkan dua kegiatan ekspor sebelumnya.

"Pada dua kegiatan sebelumnya hanya (ekspor) 40 kontainer saja. Kegiatan ini juga untuk memperingati empat tahun kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal pada 9 April 2017," kata Jan.

Ia memaparkan, 100 kontainer kayu olahan didatangkan dari tiga kabupaten di Papua, yakni Jayapura, Keerom, dan Sarmi.

"Merbau adalah komoditi endemik Papua yang menjadi banyak incaran banyak negara. Nilai jual 100 kontainer itu mencapai Rp 22 miliar," papar Jan.

Gubernur Papua Lukas Enembe mengapresiasi kegiatan ekspor kayu merbau yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Papua untuk ketiga kalinya.

"Saya juga mengucapkan terima kasih bagi pihak Pelindo IV yang membantu kami untuk mengekspor kayu merbau ke China. Mudah-mudahan instansi lain seperti dari peternakan, perkebunan, dan perikanan juga dapat menyiapkan komoditi unggulan untuk diekspor," tutur Lukas.

Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung mengatakan, kebijakan ekspor kayu merbau ke China yang difasilitasi pihaknya adalah wujud implementasi program Presiden Joko Widodo untuk menumbuhkan sektor ekonomi di tanah Papua.

"Kami berharap agar kegiatan ekspor kayu merbau dapat berjalan rutin. Selain  itu, dengan dukungan dari Gubernur Lukas agar adanya variasi ekspor dari Papua ke luar negeri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com