Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ubah Ketentuan Penyaluran Dana Transfer Daerah

Kompas.com - 13/04/2017, 22:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memutuskan untuk mengubah beberapa aturan main dalam penyaluran dana transfer daerah dan dana desa mulai tahun ini.

Perubahan itu termuat di dalan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). 

Menurut Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh Widodo, perubahan ketentuan itu merupakan cara untuk mendidik pemerintah daerah untuk lebih bisa menggunakan anggaran.

"Sekarang DAU (Dana Alokasi Umum) itu tidak lagi bersifat final," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/4/2017) .

Sebelum ada ketentuan itu, DAU yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah bersifat final. Artinya, anggaran tidak akan berubah bila sudah ditetapkan di dalam APBN.

Namun kini ketentuan itu berubah. DAU lebih fleksibel artinya bisa bertambah atau bisa juga berkurang. Semua tertanggung jumlah pendapatan negara.

Selama ini kata Boediarso, pemerintah pusat selalu menanggung defisit anggaran APBN akibat tidak seimbangnya pendapatan dan belanja negara. Untuk menutup defisit itu, pemerintah harus berutang untuk menyalurkan belanja negara termasuk transfer daerah di dalamnya.

Namun Kemenkeu melihat tidak semua Pemda optimal menggunakan anggaran tersebut. Anggaran itu justru banyak tidak terserap dan mengendap di daerah. "Ini harus disadari oleh daerah," kata Boediarso.

Perubahan lainnya yakni penyaluran DAU dan dana desa akan memperhatikan kinerja penyerapan dan capaian output anggaran tahun sebelumnya. Bagi Pemda yang kinerjanya buruk, penyaluran DAU akan ditinjau ulang.

Selain itu, penyalurkan DAU dan dana desa tidak lagi melalui Ditjen Perimbangan Keuangan namun langsung ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di daerah untuk mendekatkan pelayanan. "Jadi Pemda mintanya dan laporannya ke KPPN setempat," ucap ia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com