Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efeknya Jika S&P Tidak Berikan Peringkat "Investment Grade"?

Kompas.com - 14/04/2017, 11:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepastian lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) untuk menaikkan peringkat (rating) investasi untuk Indonesia masih menimbulkan tanda tanya bagi pasar.

Dari sejumlah lembaga pemeringkat yang memberikan peringkat ke Indonesia, hanya S&P yang belum memberikan peringkat layak investasi atau "investment grade" bagi Indonesia.

Lantas, apa dampaknya jika kemudian S&P pada akhirnya tidak menaikkan peringkat Indonesia ke investment grade?

(Baca: Apa Kabar Peringkat Indonesia Oleh S&P?)

Bank Dunia punya jawaban menarik. Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Hans Anand Beck menyatakan bahwa apabila S&P tidak menaikkan peringkat menjadi investment grade, dampaknya tidak akan terlalu besar terhadap iklim investasi di Indonesia.

"Kami lihat seharusnya tidak ada dampak ke pasar keuangan secara umum," kata Hans Anand Beck di Kantor Bank Dunia, Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Dia berpandangan, Indonesia masih menjadi tujuan menarik untuk berinvestasi khususnya di portofolio. Hal ini tercermin dari besarnya minat investor terhadap surat utang negara (SUN) yang diterbitkan pemerintah.

“Maka dari itu aliran masuk modal asing (capital inflow) masih deras," ujarnya.

Dia menilai, kondisi fundamental ekonomi yang baik telah mendorong Indonesia menjadi tujuan yang menarik untuk investasi.

Hal ini tercermin dari inflasi, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), dan defisit anggaran yang dalam tren penurunan.

“Nilai tukar rupiah juga stabil. Secara fundamental, kondisi ekonomi Indonesia masih positif,” kata dia.

Sekadar informasi, pada tahun lalu inflasi tercatat sebesar 3,02 persen. Sementara defisit transaksi berjalan ada pada level 1,8 persen. Defisit anggaran juga masih aman yakni di level 2,46 persen.

Jawaban ADB

Senada dengan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) juga menilai apabila S&P memutuskan untuk tidak menaikkan rating kredit Indonesia dampaknya tidak akan besar.

Hal ini karena Indonesia sudah mendapatkan peringkat layak investasi dari dua lembaga pemeringkat internasional lain, yaitu Fitch Ratings dan Moody's.

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com