Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden United Airlines Bikin Miliarder Ini Rugi

Kompas.com - 14/04/2017, 16:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Insiden diseretnya seorang penumpang keluar dari pesawat United Airlines membuat kinerja saham induk perusahaannya, United Continental Holdings Inc menukik tajam. Bahkan, banyak investor juga akhirnya merugi.

(Baca: Insiden Penumpang Diseret Paksa, Saham United Airlines Terjun Bebas)

Salah satu investor yang merugi akibat anjloknya saham United adalah miliarder dan investor kawakan Warren Buffett.

Pasalnya, saham United yang berkinerja buruk selama sepekan terakhir juga ikut menyeret saham sektor terkait, termasuk maskapai penerbangan lain menuju pelemahan.

Mengutip Market Watch, Jumat (14/4/2017), saham United sudah melemah 2,6 persen sejak pekan lalu.

Sementara itu, indeks saham penerbangan pada bursa saham New York (NYSE) Arca Airline Index XAL melemah 0,92 persen. Saham United yang dimiliki publik mencapai sekitar 314,6 juta lembar saham.

(Baca: Insiden Lagi, United Airlines Usir Calon Pasutri dari Pesawat)

Dalam sepekan ini, kapitalisasi pasar maskapai tersebut sudah terkikis 569,5 juta dollar AS. Buffett memiliki 28,951 juta saham United per 14 Februari 2017. Dengan kepemilikan saham mencapai 9,2 persen, Buffett sejauh ini adalah pemegang saham terbesar United.

Apabila jumlah kepemilikan saham itu tidak berubah, maka Buffett telah merugi mencapai 52,4 juta dollar AS dalam sepekan ini. Adapun sejak 14 Februari 2017, Buffett sudah merugi sekitar 135,2 juta dollar AS.

Sementara itu, CEO United Oscar Munoz memiliki 207.772 lembar saham maskapai yang dipimpinnya itu. Dengan demikian, Munoz rugi 376.000 dollar AS sejak sepekan lalu.

Aksi jual juga membuat saham United berada dalam bahaya posisi teknikal. 

(Baca: Insiden Kembali Terjadi, Kini Penumpang United Airlines Disengat Kalajengking)

Kompas TV  Video penumpang United Airlines yang diseret di dalam pesawat ini menjadi modal bagi Departemen Transportasi Amerika Serikat untuk menyelidiki insiden. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com