Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Sodorkan Calon Kepala Operasional dan Perawatan Pekan Depan

Kompas.com - 15/04/2017, 21:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah memiliki nama-nama calon pejabat setingkat direksi, yaitu Kepala Operasional (Chief of Operation) dan Kepala Perawatan (Chief of Maintenance) yang akan diajukan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Senin (17/4/2017) pekan depan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, posisi Kepala Operasional dan Kepala Perawatan itu merupakan upaya perseroan dalam memenuhi standar aturan Civil Aviation Safety Regulations (CASR) serta standar regulasi Safety Operation and Mainetanance yang berlaku baik secara nasional maupun internasional.

(Baca: Manajemen Baru Garuda Indonesia, Posisi Direktur Operasi Dihilangkan)

 

"Ini merupakan bagian dari komitmen maskapai dalam memastikan seluruh perangkat struktur organisasi perusahaan dapat menunjang terciptanya standar operasional keselamatan dan perawatan yang tetap terjaga kualitasnya," kata Pahala N Mansury melalui keterangan resmi kepada Kompas.com, Sabtu (15/4/2017).

Lebih lanjut Pahala N Mansury menuturkan, Garuda Indonesia akan melakukan korespondensi intensif dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub untuk memastikan nama-nama tersebut memenuhi kualifikasi yang ditentukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Posisi Chief of Operation dan Chief of Maintenance akan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Garuda Indonesia.

"Kami memastikan perubahan dinamika organisasi perusahaan dalam menjawab berbagai tantangan global, tetap selaras dengan standar dan regulasi penerbangan khususnya hal-hal yang terkait aspek operasional dan perawatan," kata Pahala N Mansury.

Dia menambahkan, sebagai maskapai penerbangan global, Garuda Indonesia sepenuhnya menyadari aspek keselamatan merupakan fondasi utama keberlangsung bisnis perusahaan.

Atas dasar itu, perseroan menjaga standar kualitas aspek keselamatan dan perawatan tersebut.

Pembentukan dua pejabat tersebut diharapkan mampu menciptakan peluang bisnis yang lebih luas, bersifat fleksibel dan bergerak lebih cepat, tentunya dengan tetap berpegang pada standar regulasi penerbangan.

Pembicaraan Internal

 

Ditemui usai peresmian tol akses Tanjung Priok Sabtu sore, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan manajemen Garuda Indonesia dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyusul hilangnya posisi Direktur Operasional di maskapai pelat merah itu.

"Saya sudah bicara internal. Saya pikir yang berkapasitas untuk bicara itu adalah direksi Garuda Indonesia atau BUMN. Tetapi BUMN dan Garuda Indonesia sudah setuju mengikuti regulasi yang berlaku," kata Budi Karya.

Sebelumnya, dijumpai di sela kunjungan ke Stasiun Pasar Senen, Budi Karya menyoroti hilangnya posisi Direktur Operasional di Garuda Indonesia. Menurut dia, posisi direktur operasional dan perawatan di perusahaan penerbangan sangat vital.

Ibarat restoran, posisi itu layaknya koki masak. "Jadi kalau tidak ada direktur operasional dan direktur maintenance bagaimana itu secara komprehensif, secara detail, secara performa," kata Menhub Budi Karya.

(Baca: Menhub Sorot Hilangnya Posisi Direktur Operasional Garuda Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com