JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan kepada semua jajaran eselon I, II, III, hingga IV di Kementerian Pertanian (Kementan) untuk selalu berperan aktif dalam pencegahan korupsi.
Hal tersebut dikatakan Mentan saat melantik sejumlah pejabat eselon II di Kantor Kementan di Jakarta, Senin (17/4/2017).
Terjadinya sejumlah peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan pejabat publik membuat semua pihak harus berperan untuk melakukan pencegahan korupsi.
(Baca: Ada OTT KPK di PT PAL dan Kepastian Tarif Taksi "Online", Simak Berita Kemarin)
"Tolong jaga Kementan, jaga bersama. Dan harus peran aktif pencegahan korupsi," ujar Mentan Amran.
(Baca: MenPAN-RB: Kejadian OTT di Kemenhub Jadi Bukti Nyata Masih Adanya Pungli)
Dia juga meminta kepada kepada jajarannya untuk selalu memantau pasokan pangan dan bahan pokok. Ini dilakukan agar harga pangan dan bahan pokok tidak naik dan menjadi stabil.
Dia mencotohkan harga ayam yang saat ini sudah stabil diharga Rp 32.000 per ekor berkat kerja keras semua pihak.
"Alhamdulillah harga pangan sudah stabil. Misalnya, harga ayam sekarang sudah mulai sudah mulai stabil. Daging juga begitu," kata dia.
Dia mengklaim kinerja Kementan di bawah kepimimpinannya mulai membaik. Buktinya, pasokan pangan dan bahan pokok mulai tercukupi. Salah satunya, pasokan beras yang mencapai 2 juta ton.
(Baca: Mentan: Tiga Negara Ingin Belajar Swasembada Beras Indonesia)
"Kinerja kita saat ini sudah membaik. Ada beberapa persoalan kemarin kita tidak tersentuh. Dari sisi produksi, beras kita sudah tersedia 2 juta ton," tandasnya.
Sekadar informasi, sejumlah pejabat eselon II yang dilantik antara lain, Andriko Noto yang diangkat menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Sortuduga Hutabarta yang dilantik sebagai, Inspektur Investigasi.
Kemudian Raden Roro Sri Widayati yang dilantik untuk menjabat Direktur Pakan. Dan terakhir, Prihasto Setyanto yang dilantik menjadi Direktur Sayuran Tanaman Obat.